Mohon tunggu...
Mayfina Chandra
Mayfina Chandra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

૮꒰ ˶• ༝ •˶꒱ა ♡

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Perkembangan Manusia Zaman Purba dengan Manusia Zaman Modern

8 November 2023   12:29 Diperbarui: 8 November 2023   12:48 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peralatan Batu (sumber: wikipedia)

Keterkaitan dalam kehidupan manusia purba memberikan dampak yang besar bagi manusia modern dalam kurun waktu yang lama. Dalam kurun waktu yang panjang, manusia purba banyak mengalami perubahan dan menjadi manusia modern. Ada Banyak keterkaitan antara manusia purba dan manusia modern sekarang. Manusia purba dan manusia modern memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Hal ini sejalan dengan teori evolusi yang menyatakan asal usul manusia itu sama, yaitu dari suatu tempat di bumi, yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia. Manusia Berevolusi dalam waktu yang panjang sehingga menghasilkan berbagai ragam manusia ataupun ras yang berbeda. Dari proses evolusi tercipta keberagaman manusia purba dan manusia modern. Berdasarkan teori, inilah mengapa manusia purba dengan manusia modern memiliki ciri-ciri memiliki persamaan dan perbedaan baik dari segi fisik maupun non fisik.

Teori Evolusi (sumber: detik.com)
Teori Evolusi (sumber: detik.com)

Karena ingin menjaga ketersediaan bahan pangan, manusia purba maupun manusia modern sama-sama mengawetkan makanan mereka agar makanan tahan lama. Pada manusia purba cara mengawetkan makanan untuk menyimpan hasil buruan mereka dengan menggunakan cara mengasinkan, menjemur hingga kering, dan memberikan ramuan khusus. Cara mengawetkan makanan manusia modern berkembang dengan menggunakan es maupun alat pendingin seperti lemari es atau termos es. Tetapi hingga sekarang cara mengawetkan makanan dengan cara mengasinkan masih bisa dilihat cara nelayan Indonesia mengawetkan ikan hasil tangkapannya dengan cara membalurkan garam dalam jumlah banyak pada ikan kemudian menjemurnya dibawah sinar matahari hingga kering (Arfand, 2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun