Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Industri Universitas Pelita Harapan (UPH) yang mengambil mata kuliah Product Design (Perancangan Produk menggelar exhibition hasil karya mereka di Lobby Gedung D UPH Lippo Village, Jumat, 16 November 2018.Â
"Teknik Industri tidak hanya mempelajari tentang manufaktur, tapi juga soal jasa. Karena pada dasarnya, keilmuan Teknik Industri itu tentang bagaimana memperbaiki semua sistem yang ada, baik di dunia manufaktur maupun jasa," terang Natalia Hartono, dosen pengampu kedua mata kuliah tersebut.
Exhibition ini diadakan pada Jumat, 16 November 2018 di Lobby Gedung D UPH Lippo Village setelah sebelumnya telah digelar pula Service Design Exhibition di tempat yang sama.
Pada mata kuliah Perancangan Produk, mahasiswa angkatan 2016 membuat produk atau barang berdasarkan mekanisme automata yang menjadi bagian dalam keilmuan teknik industri. Automata adalah barang atau produk yang mempertunjukkan rangkaian gerakan otomatis. Melalui mata kuliah Perancangan Produk, mahasiswa menjadi mampu mendesaian produk dan menggunakan prinsip ergonomi untuk mengevaluasi suatu produk.
Di samping itu, ada pula tujuh kelompok mahasiswa yang menghasilkan produk pada mata kuliah Perancangan Produk. Yang menarik, produk-produk tersebut harus dibuat dari barang bekas.
"Awalnya mereka harus mengumpulkan suara konsumen terlebih dahulu. Dari situ mereka harus membuat produk menggunakan tools 'House of Quality'Â dengan komposisi bahan minimal 50% terbuat dari barang yang telah dibuang. Tujuan kegiatan ini agar mahasiswa bisa menerjemahkan suara konsumen menjadi produk dengan menerapkan teknik industri," ungkap Natalia.
Salah satu produk yang ditampilkan adalah meja bernama 'Melisa' yang terbuat dari kayu. Yumeling, salah seorang anggota kelompok pembuat produk 'Melisa' (Meja Lipat Serba Guna) menuturkan tentang produk buatannya ini.
Lain lagi dengan produk bernama Kluis yang terbuat dari perpaduan kayu dan kardus bekas. Dalam bahasa Belanda, 'kluis' berarti safety box atau brankas. Produk Kluis ini berupa funding machine sederhana yang ditujukan bagi orang tua yang ingin mengajarkan konsep menabung pada anaknya.
"Konsep kerja Kluis adalah memasukkan uang koin yang bahannya bisa menghantarkan daya untuk menyalakan baterai. Baterai itu akan menyalakan dinamo yang bisa membuka lubang sehingga mengeluarkan coklat/permen yang telah dimasukkan sebelumnya ke dalam mesin ini. Di situlah letak prinsip automatanya," ungkap salah seorang anggota tim pembuat Kluis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H