Mohon tunggu...
Maydelin Tandipuang
Maydelin Tandipuang Mohon Tunggu... Fulltime Freelancer -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Christ- Centered Leadership, Nilai Utama Cornerstone 3 UPH

2 November 2018   13:54 Diperbarui: 2 November 2018   14:17 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan jelas menyatakan diri sebagai Christ-centered University, sehingga kehidupan akademik dan non-akademik di UPH menerapkan prinsip tersebut. Tidak terkecuali dengan kegiatan Cornerstone Inisiative 3 yang dilaksanakan untuk ketiga kalinya pada Jumat-Sabtu, 19-20 Oktober 2018.  Kegiatan ini adalah salah satu cara membuka pikiran setiap student leader di UPH untuk menjadi pemimpin yang berjalan bersama Tuhan. Cornerstone Inisiative 3 diadakan di Gedung D UPH Lippo Village, Karawaci. Yohanes Halim, salah satu pembicara dalam acara ini mengungkapkan pentingnya keberadaan dan karakter yang dimiliki oleh seorang pemimpin.

"Pemimpin sangat penting peranannya. Setiap pemimpin harus menyadari kepada siapa ia harus bersandar. Karena seperti yang ada di dalam Alkitab, ketika pemimpin berbuat dosa, maka seluruh bangsa dihukum, dan ketika pemimpin taat kepada Tuhan, maka seluruh bangsa diberkati," ujar Yohanes.

Adapun pembicara  Cornerstone Initiative 3 lainnya di antaranya Raymond Liu, Tony Antonio, Thomas Purnawan Suhardja, dan Pdt. Yung Tik Yuk.

Masih menurut Yohanes, adalah penting untuk menciptakan sinergi antara pemimpin, dosen, maupun mahasiswa UPH agar memiliki pemikiran yang sama terkait Christ-centered leadership. Dan salah satu caranya adalah dengan mengadakan Cornerstone Initiative ini yang akan membentuk pola pikir student leader sebagai pemimpin yang berlandaskan Kristus.

Dokpri
Dokpri
"Diharapkan setelah mengikuti Cornerstone Initiative, setiap mahasiswa yang menjadi pemimpin maupun calon pemimpin dapat menggumuli arti penting Christ-centered leadership dalam hidup mereka,"ungkap Yohanes.

Hal inilah yang dirasakan oleh Jeremy Emmanuel, mahasiswa Program Studi (prodi) Manajemen angkatan 2015. Ia mengikuti Cornerstone Initiative pada tahun 2016 saat menjadi Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UPH. Menurutnya, dengan mengikuti Cornerstone Initiative, bisa mengubah sudut pandangnya terhadap menjadi seorang pemimpin.

"Seorang pemimpin organisasi di UPH adalah seorang pelayan Tuhan, sama seperti ketika kita melayani di gereja, misalnya. Dalam Cornerstone Initiative saya diingatkan bahwa pemimpin harus berjalan bersama Tuhan, dan bukan mengandalkan diri sendiri. Aktif di organisasi juga seharusnya bukan sekadar untuk aktualisasi diri, tapi memandangnya sebagai bentuk pelayanan," ungkap Jeremy.

Dari kegiatan Cornerstone Initiative , ia juga semakin mengerti tentang calling dalam hidupnya, yaitu ingin melayani anak-anak muda. Karena itu, ke depannya Jeremy berharap bisa aktif dalam pelayanan di Departemen Student Life UPH.

Sama seperti Jeremy, Rachel Kumendong, mahasiswa prodi Hubungan Internasional angkatan 2015, juga jadi mengetahui panggilannya setelah mengikuti Cornerstone Initiative. Mantan peserta Cornerstone Initiative pertama yang pernah menjabat sebagai Ketua Spiritual Growth ini mengaku ingin melakukan penginjilan dalam bentuk tim misi yang menjangkau banyak orang di luar UPH.

 

Dokpri
Dokpri

"Dalam Cornerstone Initiative saya pernah menjadi peserta, mentor, dan kini menjadi panitia. Saya melihat bahwa seorang pemimpin adalah seorang yang mau melayani. Setelah aktif dalam Cornerstone Initiative, saya kemudian merubah pola pikir saya untuk terus menjadikan Kristus sebagai landasan saya sebagai pemimpin sekaligus pelayan Tuhan," ujar Rachel.

Sebagai panitia, Rachel juga mengungkapkan bahwa Cornerstone Initiative tahun ini memiliki empat topik utama, yaitu Presented Leadership, Servant Steward Shepherd, Transformational Leadership, dan Go and Make Disciple. Secara keseluruhan Cornerstone Initiative 3 ingin menyampaikan bahwa Kristus adalah landasan kepemimpinan, sehingga hidup seorang student leader di UPH harus bertransformasi  lalu ke luar melayani dalam masing-masing organisasi yang dipimpinnya. (it)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun