kau akan datang ke padang rumput ini, kan?
mengajariku menari tango dan menjelaskan apa itu yang disebut  symphoni, concerto, dan sonata...
aku ingin bersamamu, yang berkata, "kenapa tidak kau biarkan saja dirimu tenggelam dalam samudera pikiran bahagia?"
kita sama-sama tahu apa itu yang disebut realita, tatkala yang tersisa hanyalah impian
aku akan menjadi gila jika tidak berlari ke atas bukit, sesekali...
denganmu
marilah menari tango
kau akan menyukai meletakkan jemari di atas kulitku yang berbalut sutera dengan tepian berenda...dan mahkota bunga di puncak kepala.
kata orang aku memiliki mulut berkelopak mawar, akan sulit bagimu untuk berpaling darinya...karena begitulah para pria, mereka pengagum bibir yang indah.
aku bisa mengerti jika kau pun demikian
jangan marah, aku tidak bermaksud memalukan, hanya membicarakan hal-hal umum yang bisa terjadi pada siapa saja.
aku menunggumu,
hanya dirimu, biola, dan sepiring kue pai untukmu.
mungkin juga gerimis...atau hujan lebat...
aku akan menari, terus menari
dan denganmu, itu sempurna!
----*.*------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H