Dalam keheningan itu Anna mencoba mengerti keadaan Valerie sekarang, sosok rapuhnya yang berlindung di balik topeng selama ini, menyembunyikan segala penyesalan dan air mata. Pandangannya kosong dan bibirnya kelu, jejak air mata yang mulai mengering tampak jelas di wajah jelitanya.
“Januari tak lagi sama tanpamu, Ayah.”
Untaian kata itu menjadi akhir percakapan mereka di penghujung malam. Saat ini sunyi adalah jawaban dari semua resah remaja bernama Valerie itu, dinginnya malam tak sebanding dengan sorot matanya.
Penyesalan tak ada habisnya menorehkan kepedihan. Terkadang, kita harus kehilangan seseorang sebelum pada akhirnya sadar betapa berharganya seseorang tersebut dalam hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H