Mohon tunggu...
Mayc Sarah Als
Mayc Sarah Als Mohon Tunggu... Penulis - Share materi kepenulisan dan sastra

Wellcome, banyak berbagi tentang materi kepenulisan sastra seperti menulis novel, konsisten menulis, dialog dan lain-lain. Temukan saya di https://www.alsy.my.id/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Majas Metafora dan Personifikasi

18 Januari 2021   19:34 Diperbarui: 18 Januari 2021   19:46 4162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Majas ini masuk dalam jenis kiasan yang menyatukan suatu objek untuk sesudah itu diberikan perbandingan dengan objek yang lain.

Bersumber pada asal muasal bahasa, majas personifikasi diadaptasi dari bahasa Yunani kuno, ialah" Prosopopoeia" yang mempunyai makna memanusiakan suatu.

Dalam perihal ini suatu tersebut merujuk pada makhluk hidup tidak hanya manusia, ialah hewan serta tanaman.

Tidak hanya itu pula pada barang mati yang terdapat di dekat kita.

Dengan watak kemanusiaan yang disandingkan pada makhluk lain, mereka akan nampak lebih nyata kehadirannya bersama manusia di dunia ini.

Para pakar membagikan definisi yang bermacam- macam tetapi senantiasa menuju pada iktikad yang seragam.

Salah satunya Nurgiantoro. Dia melaporkan jika personifikasi ialah majas yang memberi kehidupan pada barang mati lewat watak kemanusiaan.

Majas ini populer pula dengan istilah majas pengorangan. Sebab hanya manusia lah yang memiliki watak tersebut.

Pemberian watak kemanusiaan terhadap makhluk lain tidak hanya manusia pada biasanya merupakan watak yang meliputi perasaan, tingkah laku baik verbal ataupun non- verbal, benak, kepribadian, karakteristik raga, serta sebagainya.

Ada persamaan watak di dalamnya antara manusia serta barang mati yang ditampakkan.

Akan tetapi butuh digarisbawahi kalau terdapat perbandingan yang amat kontras dalam pemakaian personifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun