Majas ini masuk dalam jenis kiasan yang menyatukan suatu objek untuk sesudah itu diberikan perbandingan dengan objek yang lain.
Bersumber pada asal muasal bahasa, majas personifikasi diadaptasi dari bahasa Yunani kuno, ialah" Prosopopoeia" yang mempunyai makna memanusiakan suatu.
Dalam perihal ini suatu tersebut merujuk pada makhluk hidup tidak hanya manusia, ialah hewan serta tanaman.
Tidak hanya itu pula pada barang mati yang terdapat di dekat kita.
Dengan watak kemanusiaan yang disandingkan pada makhluk lain, mereka akan nampak lebih nyata kehadirannya bersama manusia di dunia ini.
Para pakar membagikan definisi yang bermacam- macam tetapi senantiasa menuju pada iktikad yang seragam.
Salah satunya Nurgiantoro. Dia melaporkan jika personifikasi ialah majas yang memberi kehidupan pada barang mati lewat watak kemanusiaan.
Majas ini populer pula dengan istilah majas pengorangan. Sebab hanya manusia lah yang memiliki watak tersebut.
Pemberian watak kemanusiaan terhadap makhluk lain tidak hanya manusia pada biasanya merupakan watak yang meliputi perasaan, tingkah laku baik verbal ataupun non- verbal, benak, kepribadian, karakteristik raga, serta sebagainya.
Ada persamaan watak di dalamnya antara manusia serta barang mati yang ditampakkan.
Akan tetapi butuh digarisbawahi kalau terdapat perbandingan yang amat kontras dalam pemakaian personifikasi.