Mohon tunggu...
Maycelina Dwi Ryanti
Maycelina Dwi Ryanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Anak extrovert yang sekarang lagi coba buat nulis.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Kecelakaan di Jalan Otista Bandung, Dua Orang Menjadi Korban Langsung Dilarikan ke RSUD Bandung Kiwari

9 Februari 2023   20:12 Diperbarui: 9 Februari 2023   20:18 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi Kecelakaan

Bandung - Kecelakaan di Jalan Otista Kota Bandung Pada Rabu (7/02/2023) dini hari memakan dua orang korban dan dilarikan ke RSUD Bandung Kiwari.Peristiwa kecelakaan motor yang terjadi di perempatan Jalan Otista Kota Bandung tepatnya di dekat Fahira Busana Jalan Otista, Ciateul, Kecamatan. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat, itu melibatkan tiga motor sekaligus. Satu motor korban dan dua motor pelaku.

Kejadian ini memakan dua orang korban seorang adik kakak yang hendak menuju pulang dari daerah Setiabudhi ke rumah nya di Jalan Cibaduyut, Kota Bandung. Korban pertama yaitu sang adik yang terseret ke jalan mengalami luka ringan di bagian tangan sebelah kanan serta lebam-lebam di tubuhnya, korban kedua yaitu sang kakak yang terseret juga tetapi kondisisang kakak lebih parah yaitu mengalami cidera leher, luka ringan di beberapa bagian tubuh dan lebam-lebam.

Motor korban dalam keadaan hancur sampai lampu bagian depan rusak, body motor rusak dan motor tidak bisa di hidupkan sama sekali.

Kecelakaan motor di Jalan Otista ini terjadi kurang lebih pukul 00.30-01.00 dini hari. 

Sementara itu, satu motor pelaku kabur serta tidak bertanggung jawab tetapi motor pelaku satu nya berhasil diamankan dan bertanggung jawab. Tidak lama dari kejadian kecelakaan terdapat rombongan polisi yang sedang melakukan patroli lalu menghampiri korban dan pelaku untuk menanyakan kejadiannya seperti apa, lalu korban  menjabarkan kejadiannya akan tetapi korban tidak ingin di bawah ke ranah hukum, akhirnya diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan meminta pertanggung jawaban kepada pelaku. 

Menurut adik korban yang mengendarai motor menjelaskan "Di daerah jalan otista yang ada perempatan Ciateul itu ada satu jalan yang dari pasar baru itu di perboden ga boleh lewat, itu kejadiannya ada dua motor main nyebrang dengan kecepatan tinggi"

Perboden atau Verboden merupakan rambu lalu lintas yang paling banyak di pasang di jalan raya. Rambu ini juga merupakan rambu yang paling sering di langgar oleh pengguna jalan. Rambu perboden ditampilkan dengan bentuk lingkaran, berwarna merah, dan ada garis mendatang berwarna putih. Ketika kita melanggar atau mengabaikan rambu perboden ini bisa mengakibatkan kecelakaan. 

Warga sekitar di lokasi kejadian meminta korban untuk menepi sejenak di dekat ruko-ruko, setelah korban menuruti perintah dari warga sekitar, korban mencoba menghubungi kekasihnya dan meminta pertolongan untuk menengahi kejadian kecelakaan ini akan tetapi kekasih korban sedang berada di Yogyakarta lalu kekasih korban menghubungi dan meminta tolong kepada kakak nya yang berada di Bandung (Pelapor E)  untuk melihat kondisi korban dan motor korban di TKP seperti apa.

Setelah pelapor E tiba di TKP, Ia langsung melihat kondisi motor dan kondisi korban. Terkait dengan keadaan di TKP pelapor E menyampaikan kondisi di TKP kondusif dikarenakan dekat kantor Polsek.

"Kondisi yang ga bisa menghindar lagi, motor kita oleng. Aku jatoh ke sebelah kanan waktu jatuh ke sebelah kanan sebenernya cuma jatuh aja tapi karena ada dua motor dan dua-dua nya ngebut dengan jarak yang berdekatan jadi motor kedua ini ban depannya lindes kepala aku, untungnya waktu aku jatuh aku pake helm di klip dan kaca depan helm aku turunin." Kata korban.

Korban berhasil menyita kartu identitas pelaku untuk barang bukti serta menahan korban untuk bertanggung jawab. Pelaku merupakan siswa SMK Perhotelan daerah Cicalengka yang sedang melakukan kegiatan PKL di salah satu hotel ternama yang ada di Kota Bandung. 

"Diduga pelaku sedang berada dibawah pengaruh alkohol karena tercium bau alkohol dari mulutnya saat berbicara" Jelasnya.


Dari olah TKP, diduga korban mengalami cidera leher yang cukup parah dan membutuhkan perawatan medis yang intensif. Pada saat kejadian itu ada seorang pelapor (inisial E) melaporkan peristiwa kecelakaan tersebut ke jajaran Melati/Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung.

Pada kejadian ini tidak ada yang mengambil gambar untuk menjadi barang bukti karena kecelakaan ini terjadi pada dini hari dan keadaan lalu lintas yang sepi .

 
Setelah pelapor E melaporkan ini kepada unit ambulance, kemudian unit Ambulance menerima laporan dari pelapor E pukul 01.55 dini hari dan langsung menuju ke TKP melalui Jalan Sadang Serang (Posisi awal unit ambulance), Jl. Pahlawan, Jl. Pelajar Pejuang, Jl. Moch. Toha, Jl. Ibu Inggit Garnasih dan terakhir di Jl. Otista yang merupakan titik terjadinya kecelakaan.

"Melakukan penanganan kepada korban dengan memasangkan neckcolar karena terjadi cidera leher pada korban lalu membawa korban ke RSUD Bandung Kiwari untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih lanjut." Jelasnya.

Setibanya di rumah sakit, korban langsung mendapatkan penanganan medis dari pihak IGD RSUD Bandung Kiwari, setelah dilakukan pengecekan pada tubuh korban ternyata terdapat luka lain di mata kaki sebelah kiri, betis, paha bagian kiri atas di sebelah kanan hampir semuanya lebam, bahu kiri bengkak, di bagian punggung sebelah kanan terdapat luka kecil dan leher korban tidak bisa di gerakan. 

Sementara adik korban pulang ke rumah untuk memberitahu kepada orang tua mengenai kecelakaan ini di antar oleh temannya sekalian membawa pulang barang-barang berharga yang di bawa pada saat kejadian. 

Salah satu barang berharga itu merupakan satu buah laptop dan laptop korban juga mengalami sedikit kerusakan karena terkena bantingan yang keras pada saat kecelakaan. Tas laptop korban juga rusak karena ikut terseret pada saat korban jatuh ke aspal. 

Selama adik korban pulang ke rumah, korban dibersihkan lukanya di ruang tindakan oleh tenaga medis RSUD Bandung Kiwari, lalu pihak rumah sakit memberi rujukan kepada korban untuk melakukan CT scan dan rontgen pada hari itu juga karena terdapat cedera leher yang dialami oleh korban.

Setelah melakukan CT Scan dam menunggu hasil. Ternyata hasil CT Scan dan rontgen dari korban dinyatakan baik-baik saja oleh tim medis RSUD Bandung Kiwari, tidak mengalami pendarahan di dalam tetapi hanya  mengalami luka dan memar saja.

Sementara itu orang tua korban mengobrol dengan pelaku untuk meminta pertanggung jawaban. 

Awalnya korban membayar biaya rumah sakit ditanggung sendiri karena pelaku tidak membawa uang cash. Pada akhirnya motor pelaku di tahan oleh orang tua korban dan menunggu orang tua pelaku untuk mendatangi rumah korban dan menyelesaikan kasus kecelakaan ini secara kekeluargaan. 

Kemudian orang tua pelaku menghampiri rumah korban untuk menyelesaikan kasus kecelakaan ini dan mengganti semua biaya pengobatan korban.

Saat ini kondisi korban sudah membaik dan masih dalam proses pemulihan. 

Tidak sedikit dari kecelakaan motor biasanya korban  langsung meninggal dunia, maka dari itu menghimbau kepada masyarakat Kota Bandung untuk lebih hati-hati dalam berkendara dan patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada agar meminimalisir kecelakaan di jalan raya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun