Pada hari Kamis, 26 Oktober 2023 kelompok KKN UNNES GIAT 6 melakukan kunjungan ke pengrajin batik di Desa Muncar tepatnya di Dusun Dukuhsari yaitu Pak Romadhon. Desa Muncar memiliki batik khasnya.Â
Batik Muncar merupakan salah satu karya pelestarian budaya di Desa Muncar. Batik Desa Muncar berdiri sejak tahun 2020 yang merupakan perwujudan keanekaragaman budaya untuk mewujudkan desa wisata budaya.Â
Motif Batik yang menjadi ikon Batik Muncar berupa seseorang yang sedang mengendarai kuda dan membawa sebilah tombak dengan selendang. Diceritakan bahwa motif tersebut adalah Nyi Ageng Serang, yaitu salah satu tokoh yang menjadi awal berdirinya Desa Muncar.Â
Kain batik dengan motif asli karya Batik Muncar menggunakan kain bahan prismis dengan teknik tulis. Untuk beberapa batik yang lain teknik yang digunakan bervariasi mulai dari cetak hingga tulis. sedangkan untuk pewarnaan dalam Batik Muncar adalah pewarna naphtol berkualitas tinggi sehingga kain dari motif batik yang dihasilkan cerah dari kedua sisi dari depan maupun belakang.Â
Walaupun batik yang dihasilkan sudah mencoba semaksimal mungkin dengan mempertimbangkan beberapa aspek tetapi saat ini Batik Muncar ini belum diproduksi lagi dikarenakan kendala dalam proses pemasaran sehingga menyebabkan proses produksinya juga ikut terhambat. Pak Romadhon mengatakan sulit untuk memasarkan produk batik saat ini karena peminatnya yang kurang juga dikarenakan harga yang cukup mahal jika dipasarkan ke masyarakat biasa. Walaupun begitu, Batik Muncar sudah menyajikan sejarah, kearifan lokal, hingga keanekaragaman budaya Desa Muncar pada setiap goresannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H