Kedamaian, persatuan dan ketulusan tak akan pernah terpisahkan. Misi menciptakan perdamaian di dunia tidak akan pernah terwujud bila tidak didasari niat yang tulus. Misi perdamaian pun tidak akan pernah mencapai tujuannya bila hanya diperuntukkan untuk satu atau beberapa golongan saja. Hakikatnya damai adalah persatuan dan persamaan. Dengan syarat yang sangat jelas untuk tidak merendahkan atau merugikan suatu kaum, siapapun mereka. Dan untuk hal tersebut dibutuhkan satu pemimpin yang dapat menyatukan semua umat dalam satu komando, pemimpin sejati yang hanya mempunyai tujuan yang murni untuk meraih Ridho Allah dan berjalan dalam panduan kuat Al-Quran serta meniru keteladanan Rasulullah SAW.
Figur Khalifah Ahmadiyah
         Khalifah Ahmadiyah, Hz. Mirza Masroor Ahmad, merupakan figur nyata yang memiliki semua karakter kuat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Khalifah di muka bumi ini. Beliau adalah sosok yang sangat lembut dan rendah hati, senantiasa menyerukan kebenaran dan perdamaian, sangat jauh dari gambaran keegoisan dan kekerasan. Seluruh pengikutnya bersatu dalam ikatan persaudaraan di seluruh dunia. Anggota  Jemaat Ahmadiyah dari berbagai negara dan berbagai latar belakang, bermacam warna kulit dan budaya bersatu padu tanpa memandang adanya perbedaan, semuanya adalah hamba Allah dalam agama Islam yang hakiki. Namun bukan berarti Jemaat Ahmadiyah ini tidak mengindahkan pengikut agama lainnya. Anggota Ahmadiyah selalu siap hidup berdampingan dan bahu membahu dengan siapapun yang sama-sama mengagungkan kebajikan.
Hz. Mirza Masroor Ahmad, selalu menyerukan para pengikutnya untuk berpegang teguh pada ajaran Al-Quran, memenuhi rohani dengan ajaran Islam yang sebenar-benarnya. Dan menuntun jasmani pada kegiatan mengasihi sesama. Di negara masing-masing setiap anggota Ahmadiyah harus mendukung pemerintahnya, juga memberikan sumbangsih nyata dalam kegiatan kemanusiaan. Donor darah dan kegiatan dalam Humanity First hanyalah segelintir rutinitas jemaat Ahmadiyah untuk menolong sesama. Ahmadiyah sangat rapi dan terorganisir dalam menggerakkan anggotanya untuk terlibat dalam setiap kegiatan sosial, bukan hanya untuk anggotanya tapi untuk seluruh warga negara.
Peran Khalifah Ahmadiyah di Dunia
Dalam skala dunia, Hz. Mirza Masroor Ahmad juga mempunyai misi untuk menyatukan seluruh umat manusia dalam persatuan. Sosok ini tidak pernah tinggal diam dan selalu bereaksi tatkala terjadi kekerasan dan penyimpangan, sebagai contoh ketika terjadi pembunuhan dan pemenggalan Samuel Paty serta serangan di Kota Nice, Perancis. Khalifah Ahmadiyah ini mengecam kejadian tersebut dan menyampaikan simpati sedalam-dalamnya pada keluarga korban. Hz. Mirza Masroor Ahmad mengatakan :
"Dampak tindakan keji ini semakin memperburuk tensi antara Dunia Islam dan Barat dan antara umat Islam yang tinggal di Perancis dengan masyarakat lainnya. Kami menganggap tindakan ini merupakan hal yang sangat mengecewakan dan menjadi sumber yang semakin merusak perdamaian dan stabilitas dunia. Kita semua harus bersama-sama menghapus segala bentuk ekstrimisme dan harus mendorong sikap saling pengertian dan toleransi. Dari sisi Jamaah Muslim Ahmadiyah, kami akan melakukan segala upaya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang ajaran Islam sejati dan damai di seluruh dunia."
Kalimat yang sangat sarat makna, sangat mencerminkan sikap yang menjunjung persatuan dan perdamaian, mengecam segala bentuk kekerasan dan ketulusan untuk berupaya turut serta mengajak seluruh umat dunia memahami ajaran Islam hakiki yang  akan mempersatukan seluruh penghuni dalam kedamaian.
 Baca : http://ahmadiyah.id/pernyataan-pemimpin-ahmadiyah-menanggapi-situasi-terkini-di-perancis
Bukan hanya tentang kekerasan, Hz. Mirza Masroor Ahmad juga tanggap dalam setiap situasi terkini di dunia. Di masa pandemi sekarang ini beliau tidak tinggal diam dan tanpa kenal lelah menyerukan seluruh bangsa untuk kembali mendekatkan diri pada Allah Ta'ala, sesuatu yang paling fundamental yang akan mendukung keberhasilan segala upaya pengobatan dan pemulihan. Karena hakikatnya saat ini Tuhan tengah "berbicara" pada seluruh makhluk ciptaan-Nya. Semua harus lebih membuka mata, hati dan pikiran. Tidak hanya pada seluruh anggotanya, himbauan disebar ke seluruh pelosok bumi, surat dilayangkan pada penguasa negara-negara besar.
Lebih jauh silakan baca pada link dibawah ini :
https://ahmadiyah.id/siaran-pers/pemimpin-ahmadiyah-berbicara-dampak-pandemi-covid-19
http://ahmadiyah.id/surat-pemimpin-ahmadiyah-kepada-pemimpin-dunia-saat-pandemi-covid-19
Pemimpin sejati adalah pemimpin yang mempersembahkan hati, pikiran dan raganya untuk melayani  umatnya atas petunjuk Allah Ta'ala. Pemimpin yang tidak mementingkan satu kaum diatas kaum lainnya, pemimpin yang jauh dari sikap penuh emosi, jauh dari sifat kasar dan tidak memiliki dendam. Pemimpin yang diimpikan adalah pemimpin yang menuntun para pengikutnya pada kesabaran dan perdamaian.
Khalifah Ahmadiyah memiliki semua karakter tersebut. Figur kharismatik yang sangat rendah hati namun tinggi ilmu, figur yang sangat sabar, figur yang selalu berpegang teguh pada Ajaran Islam dalam Al-Quran dan selalu meneladani Rasulullah SAW. Ajarannya membimbing pada kebenaran, ketulusan, persatuan dan perdamaian. Senantiasa menyerukan untuk selalu berada di dalam kebenaran dan keyakinan bahwa hidup kita adalah karena Allah Ta'ala dan hanya untuk Allah Ta'ala. Tidak akan ada penyimpangan dan penderitaan jika seluruh umat berpegang teguh pada ajaran Islam sesungguhnya dan tidak terpengaruh pada godaan dunia yang hanya sesaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H