Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Hidroponik Sederhana Sistem Wick- Program KKN FPB UKSW untuk Dusun Kenongo

15 Desember 2018   11:39 Diperbarui: 15 Desember 2018   15:13 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Kegiatan Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu program yang dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa agar dapat melakukan pelayanan secara lagsung untuk masyarakat. 

     Kegiatan KKN yang diadakan oleh Fakultas Pertanian dan Bisnin UKSW ini dilaksanakan di Desa Sepakung, Kec.Banyubiru, Kab.Semarang dan salah satunya berada di Dusun Kenongo, pada pelaksanaannya mahasiswa berkesempatan untuk membuat program yang bermanfaat bagi masyarakat. Program yang dilaksanakan adalah pelatihan dan pembuatan Hidroponik sederhana sistim sumbu dengan memanfaatkan botol bekas.

Apa itu hidroponik sistim wick botol plastik ?

img-20181205-wa0027-1-1-5c14b393ab12ae65fe47add2.jpg
img-20181205-wa0027-1-1-5c14b393ab12ae65fe47add2.jpg

     Hidroponik sistim Wick botol plastik merupakan sistim hidroponik paling mudah yang bisa diaplikasikan. Prinsip utama hidroponik wick  tentu saja bekerja dengan daya kapilaritas, dimana air nutrisi dibagikan ke tanaman melalui sumbu. Keunggulan sistim sumbu dengan botol plastik ini tentu saja terletak pada kemurah meriahan modal yang digunakan. Adapun kelemahannya yaitu perlu pengecekan air nutrisi secara manual untuk memastikan air nutrisi masih ada.

Potensi apasaja yang dapat dimanfaatkan dari Dusun Kenongo ? 
     Kenongo merupakan dusun kecil yang berada di desa Sepakung kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.  Meskipun dusun ini hanya terdiri dari 2 RT dengan jumlah KK 34 namun banyak sekali potensi alam yang dapat dikembangkan disana, mulai dari potensi wisata alamnya juga potensi pertanianya. 

     Untuk sektor pertanian di dusun Kenongo sebenarnya sangat berkembang, namun untuk komoditas hortikultura hampir tidak ada yang membudidayakan, karena terkendala hama monyet yang sering menyerang sehingga dianggap kurang memberikan hasil yang maksimal. Selain potensi pertanian yang kurang memanfaatkan tanaman hortikulturan untuk dibudidayakn potensi lain yang ada adalah tempat wisata alam Gumuk Reco. Gumuk Reco merupakan salah satu destinasi wisata utama yang ada di desa Sepakung.

dokpri
dokpri
     Dibalik keindahan wisata alam yang disajikan sebenarnya ada permasalahan mengenai botol bekas hasil pembuangan pengunjung yang belum termanfaatkan.  

     Pemanfaatan botol bekas sebagai tempat untuk media tanam dengan menerapkan sistim wick masih belum diketahui oleh masyarakat yang ada di Dusun Kenongo maka dari itu KKN FPB UKSW membuat program pelatihan yang ditujukan untuk anak-anak serta untuk pengelola tempat wisata dengan tujuan agar warga dusun kenongo dapat mengetahui dan mempraktikan pembuatan hidroponik botol bekas dengan sistim wick.

Pelatihan Pembuatan Hidroponik Sederhana Sistim Wick Botol Bekas 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
     Pelatihan hidroponik sederhana sistim wick dengan memanfaatkan botol bekas ini menggunakan alat serta bahan yang sangat mudah ditemukan disekitar kita diantaranya adalah botol bekas, kain flanel sebagai sumbu untuk mengalirkan air, batu bata sebagai media bertanam, bibit yang akan ditanam, dan air yang dicampur nutrisi. Sedangkan untuk alat yang dibutuhkan diantaranya cuter dan gunting. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
  • Potong botol bekas menjadi 2 bagian dengan menggunakan cuter.

image-12-15-02-53-55-5c14b33fbde5750baf08b08a.png
image-12-15-02-53-55-5c14b33fbde5750baf08b08a.png
  • Bersihkan botol dengan menggunakan air.
  • Potong kain flanel sedemikian rupa sehingga dapat menjadi sumbu dengan menggunakan gunting.
  • Lubangi tutup botol masukkan potongan kain flanel kedalam lubang tersebut dan rangkai sedemikian rupa pada gambar serta masukan media tanam yang akan digunakan

image-12-15-02-37-17-5c14b225bde575613367f356.png
image-12-15-02-37-17-5c14b225bde575613367f356.png
  • Tanam bibit isi botol dengan air nutrisi dan hidroponik sederhanapun sudah siap.

whatsapp-image-2018-12-14-at-19-14-27-2-5c14a1f3c112fe0af55d60b2.jpeg
whatsapp-image-2018-12-14-at-19-14-27-2-5c14a1f3c112fe0af55d60b2.jpeg
     Hasil pelatihan dan pembuatan hidroponik sederhana dengan memanfaatkan botol bekas yang dilakukan di dusun Kenongo tersebut dapat digunakan sebagai penghias sudut-sudut tempat wisata, serta untuk anak-anak dapat digunakan sebagai media berlatih untuk bertanam dan diharapkan nantinya keberlanjutan pemanfaatan barang bekas botol tersebut dapat terus dimanfaatkan bukan hanya sebagai penghias namun sebagai media penyedia sayuran yang ditanam untuk konsumsi rumah tangga dan semoga artikel ini dapat menambah wawasan untuk para pembaca.

dokpri
dokpri
TERIMAKASIH :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun