Namun agar limbah plastik dapat didaur-ulang (recycle), secara umum limbah harus dalam bentuk seperti butiran, biji, atau pecahan. BUMDES Jatisari menggunakan mesin pencacah untuk mendapatkan plastik dalam bentuk serpihan/butiran, dan kemudian serpihan ini yang dijual ke industri menengah dan besar.
Penggunaan mesin pencacah sampah plastik tidak bisa digunakan langsung mencacah semua jenis sampah plastik. Kapasitas mesin pencacah sampah plastik di desa Jatisari hanya bisa mencacah jenis sampah gelas plastik bagian lunaknya saja. Bagian bibir gelas tidak bisa dicampur dengan bagian lunak pada saat pencacahan. Maka dari itu mahasiswa KKN menciptakan ide kreatif dari bibir gelas plastik ini yaitu pembuatan kerajinan berupa piring dan keranjang.
Mahasiswa KKN melaksanakan kegiatan sosialisasi bank sampah dan pelatihan pembuatan kerajinan dari sampah bibir gelas plastik. Pemandu pelatihan pembuatan kerajinan ini dipandu langsung oleh ibu Nunung selaku pelopor pertama pembuatan kerajinan dari sampah gelas plastik di Jember. Masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK desa Jatisari, dengan harapan ibu-ibu PKK yang hadir bisa menularkan ilmu dan informasi yang didapat kepada masyarakat desa Jatisari
Output dari bank sampah jenis sampah plastik sudah dipaparkan pada penjelasan diatas, yaitu outputnya berupa tabungan bank sampah dan pembuatan kerajinan. Selain itu rancangan mekanisme bank sampah yang dirancang oleh mahasiswa KKN tidak hanya berfokus terhadap jenis sampah anorganik tetapi juga menangani sampah organik.Â
Sampah organik yang ditemukan berserakan lingkungan masyarakat desa Jatisari dan pasar desa juga dibuat mekanisme bank sampah. Tetpai jika di bank sampah anorganik outputnya berupa tabungan yang dapat diuangkan bebrbeda hal dengan tabungan bank sampah jenis sampah organik organik ini.
Tabungan bank sampah jenis sampah organik berupa tabungan lingkungan, yaitu masayarakat diharapkan untuk mampu turut serta aktif dalam melestarikan lingkungan yang ada di desa Jatisari.Â
Mekanisme bank sampah organik ini yaitu masyarakat membuang sampah organik ke tempat sampah yang nantinya akan disedukan disetiap dusun lingkup RT/RW kemudian petugas bank sampah akan mengambil dan memilah sampah organik tersebut untuk kemudian dibawa ke tempat pengolahan sampah untuk diolah menjadi Pupuk Organik Cair (POC) bersama dengan kelompok tani desa Jatisari.