Mohon tunggu...
Mayang Sevima
Mayang Sevima Mohon Tunggu... Penulis - A learner

Resilience to go a head

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar-Kelas Merdeka Bentuk SDM Unggul

19 Maret 2021   10:35 Diperbarui: 19 Maret 2021   10:54 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan masa lalu, mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar di kampus. Namun sayang, hal ini ternyata kurang mendukung mahasiswa lebih berkarya saat melepas diri dari kampus. 

Untuk menciptakan pendidikan Indonesia yang unggul, pemerintah berupaya untuk membentuk program Merdeka Belajar- Kelas Merdeka. Merdeka Belajar- Kelas Merdeka merupakan salah satu  inovasi baru dari Mendikbud Nadiem Makarim. Program ini sangat cocok untuk memberikan suatu kesempatan kepada pelajar untuk belajar di luar pembelajaran di kampus. 

Dalam proses pelaksanaannya, mahasiswa akan diperkenankan jika melakukan pembelajaran di luar kelas. Mereka berhak untuk mengasah diri mereka di luar mata kuliah yang diambil. Dengan demikian mereka akan lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungan di luar kelas.

Apa saja program unggulan Merdeka Belajar- Kelas Merdeka?

Berikut adalah 8 kegiatan pembelajaran di Merdeka Belajar- Kelas Merdeka

1. Pertukaran pelajar

Program pertukaran pelajar merupakan salah satu program yang mewadahi mahasiswa untuk bisa belajar dengan program studi yang sama di luar perguruan tinggi. Selain itu, mahasiswa juga bisa mengikuti pertukaran pelajar antar program studi di perguruan tinggi yang berbeda. 

2. Magang/praktik kerja

Kegiatan lain yang dilakukan adalah program magang atau praktik kerja selama 1 hingga 2 semester di sebuah perusahaan. Sebagai syarat mahasiswa mendapatkan kesempatan magang ini, mahasiswa harus mendapatkan minimum sebanyak 20 SKS. 

 3. Asistensi mengajar di satuan pendidikan

Mahasiswa juga bisa melakukan praktik asistensi mengajar di satuan pendidikan. Dengan kegiatan ini, mahasiswa yang berasal dari bidang pendidikan untuk memperdalam ilmunya. 

4. Penelitian / riset

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan mahasiswa untuk melakukan penelitian di lembaga riset/pusat studi. Sehingga kegiatan ini bisa mendukung mahasiswa yang memiliki passion di bidang penelitian. 

5. Proyek kemanusiaan

Agar mahasiswa bisa berkecimpung di kegiatan kemasyarakatan, kegiatan proyek kemanusiaan bisa diambil untuk mengikuti kegiatan voluntary dalam jangka pendek. Mahasiswa tak hanya mendapatkan pengalaman saja, namun mereka juga akan diberikan penilaian SKS. 

6. Kegiatan kewirausahaan

Sekarang ini, untuk mengembangkan minat mahasiswa di bidang wirausaha juga diberikan wadah. Kegiatan ini bisa memenuhi 20 SKS setiap semester atau 40 SKS setiap tahunnya. 

7. Studi / proyek independen

Studi proyek independen merupakan suatu pelengkap untuk pengambilan kurikulum yang telah diambil oleh mahasiswa. Pada program ini mahasiswa akan diperkenankan melengkapi topik yang tidak masuk di jadwal perkuliahan. 

8. Membangun desa/ Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)

Untuk melengkapi pembelajaran di lingkungan masyarakat, mahasiswa diperkenankan untuk mengikuti kegiatan masyarakat di luar kampus. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh mahasiswa selama 6 hingga 12 bulan atau setara dengan 20 hingga 40 SKS. 

Merdeka Belajar- Kelas Merdeka dan SDM yang unggul

Biasanya, mahasiswa hanya melakukan kegiatan di dalam lingkungan kampus saja. Namun, dengan adanya kelas merdeka ini mereka bisa memaksimalkan potensi mereka untuk mempelajari hal baru di luar kampus.

Bisa dikatakan bahwa mahasiswa tidak hanya belajar tentang mata kuliah saja, namun mereka juga akan belajar banyak dengan cara hidup di lingkungan masyarakat. Tak hanya itu, mahasiswa pun juga akan belajar banyak tentang dunia kerja. Sehingga mereka akan lebih siap dalam menjalankan kehidupan pasca dunia kampus. 

Jika kegiatan ini dilakukan dengan baik, secara tak langsung akan membentuk mental dan skill mahasiswa agar lebih siap untuk berproses di masa depan. Nah, dengan meningkatkan kualitas skill dan mental mereka inilah, bisa dipastikan setiap perguruan tinggi akan melahirkan lulusan dengan kualitas SDM yang unggul. 

Ini juga disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani,M.P. saat menjadi pembicara Webinar SEVIMA Awards melalui Online Zoom, Kamis (25/02/2021). Ia mengungkapkan jika program Merdeka Belajar-Kelas Merdeka bisa diterapkan di setiap kampus, maka ketika lulus mahasiswa akan memiliki soft skill yang memadai. Dengan soft skill ini lah, maka akan terbentuk sumber daya manusia yang unggul. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun