Semarang (24/7) -- Tingginya angka penderita kencing manis di salah satu wilayah Kelurahan Padangsari membawa keresahan bagi sebagian besar masyarakat. Keresahan terjadi dikarenakan masyarakat masih belum memahami terkait apa itu kencing manis dan cara pencegahannya.Â
Oleh karena itu, salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021/2022 yaitu Mayangsari melakukan suatu kegiatan monodisiplin berupa sosialisasi, edukasi dan pembagian leaflet kencing manis.Â
Selain karena tingginya angka penderita kencing manis di salah satu wilayah Kelurahan Padangsari, kegiatan tersebut dipilih karena sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDG) nomer 3 yang telah dicanangkan dan disepakati oleh seluruh pemimpin dunia.
Kegiatan sosialisasi, edukasi dan pembagian leaflet kencing manis telah dilakukan pada tanggal 24 Juli 2022 di Balai Kelurahan Padangsari dengan target sasaran yaitu 52 orang warga usia lanjut dari seluruh RW di Kelurahan Padangsari.Â
Alasan lain dari pemilihan kegiatan tersebut yaitu untuk mengajak masyarakat agar rajin mengikuti Posyandu Lansia yang rutin diadakan setiap bulan di masing-masing RW Kelurahan Padangsari.
Kencing manis atau Diabetes Mellitus Tipe II merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Populasi yang berisiko terkena kencing manis yaitu seseorang dengan Riwayat keluarga dengan kencing manis, merokok dan obesitas.Â
Gejala yang dapat dirasakan apabila seseorang terkena kencing manis yaitu mudah lapar, cepat haus, sering kencing, pengelihatan kabur dan kaki kesemutan di malam hari.Â
Untuk menanggulangi terjadinya kencing manis, maka dilakukan pencegahan dengan menerapkan prinsip diet 3J (jumlah, jenis dan jadwal), melakukan aktivitas fisik, menghindari stress dan merokok. Â
Melalui kegiatan sosialisasi, edukasi dan pembagian leaflet kencing manis, diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat agar tidak termakan hoax dan menurunkan angka kejadian kencing manis. Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk dapat melakukan pengecekan gula darah setiap bulan di Posyandu Lansia.