Mohon tunggu...
Mayang Sari
Mayang Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Malikussaleh

Mahasiswa S1 - Teknik Sipil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rekontruksi Jejak Kemalikussalehan di Bidang Perekonomian

7 Desember 2024   18:51 Diperbarui: 7 Desember 2024   19:22 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Wilayah Kerjaan Samudera Pasai

Rekonstruksi Jejak Kemalikussalehan di Bidang Perekonomian 


Kemalikussalehan, yang merujuk pada kualitas moralitas, spiritualitas, dan akhlak mulia, tidak hanya berfungsi dalam kehidupan pribadi tetapi juga memiliki relevansi besar dalam ranah ekonomi. Rekonstruksi jejak kemalikussalehan berarti menghidupkan kembali, memahami, dan menerapkan nilai-nilai kesalehan ini dalam dinamika ekonomi  untuk menciptakan tatanan masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan sejahtera.

Menguraikan Jejak Sejarah Kemalikussalehan

Kerajaan Samudra Pasai, yang didirikan oleh Sultan Malik Al-Saleh (Sultan Meurah Silu) pada tahun 1261 M, merupakan salah satu kerajaan Islam pertama di Nusantara yang mencapai kejayaan besar pada abad ke-13. Dengan letak geografis yang strategis di Selat Malaka, Samudra Pasai menjadi pusat perdagangan internasional dan penyebaran Islam di Asia Tenggara, mencakup wilayah seperti pesisir utara Jawa, Malaka, Trengganu, Patani, dan Brunei.
Selama masa pemerintahan Sultan Malik Al-Saleh, Samudra Pasai tidak hanya menguasai perdagangan lada, yang merupakan salah satu komoditas utama, tetapi juga menjadi penghubung antara pedagang dari berbagai belahan dunia, termasuk dari India, Cina, Arab, dan Eropa. Hal ini menjadikan Samudra Pasai sebagai pusat ekonomi dan peradaban Islam di kawasan tersebut. Keberhasilan Samudra Pasai dalam menyebarkan Islam dan mengembangkan peradaban Islam di Nusantara juga turut mengukuhkan perannya dalam sejarah regional.
Namun, kejayaan Samudra Pasai akhirnya berakhir pada abad ke-16 setelah penyerangan Portugis yang menyebabkan penangkapan Sultan Zainal Abidin Malikul Zahir, menandai runtuhnya kerajaan ini. Meskipun demikian, warisan Samudra Pasai sebagai pusat penyebaran Islam dan perdagangan tetap memiliki dampak besar pada perkembangan sejarah dan budaya di Asia Tenggara.

Studi Kasus: Penerapan Pilar Kemalikussalehan dalam Ekonomi Syariah di Indonesia

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, telah lama mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi syariah dalam kehidupan ekonomi masyarakatnya. Penerapan Pilar Kemalikussalehan dalam ekonomi syariah di Indonesia menggabungkan nilai-nilai keadilan sosial, keberlanjutan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta keseimbangan dalam pengelolaan sumber daya. Berikut adalah beberapa lima contoh penerapan pilar-pilar tersebut dalam sistem ekonomi syariah di Indonesia:

1. Religius
Penerapan Pilar Religius Kemalikussalehan dalam ekonomi syariah di Indonesia menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip moral dan agama dapat diterapkan dalam dunia ekonomi untuk mencapai kesejahteraan sosial, keadilan ekonomi, dan keberkahan.

2. Akademis
Pilar akademis Kemalikussalehan dalam ekonomi syariah berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang sejalan dengan ajaran Islam. Pilar ini menekankan pentingnya pendidikan dan riset yang berbasis syariah dalam membentuk ekonomi yang berkeadilan, berkah, dan bertanggung jawab.

3. Transformatif
Melalui penerapan prinsip wakaf produktif, perbankan syariah inklusif, zakat produktif, dan integrasi prinsip ESG dalam investasi, Indonesia sedang bergerak menuju ekonomi yang lebih berbasis nilai dan kesejahteraan umat. Pilar transformatif ini tidak hanya berfokus pada pengelolaan sumber daya secara efektif, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat, pengurangan ketimpangan sosial, dan pencapaian keberlanjutan dalam jangka panjang.

4. Berwawasan global
Penerapan Pilar Berwawasan Global Kemalikussalehan dalam ekonomi syariah di Indonesia telah memperlihatkan potensi besar negara ini untuk menjadi pusat ekonomi syariah global. Melalui pengembangan sektor perbankan syariah, industri halal, pasar modal syariah, dan kerjasama internasional, Indonesia berperan aktif dalam ekonomi syariah internasional.

5. Cinta damai
Penerapan Pilar Cinta Damai Kemalikussalehan dalam ekonomi syariah di Indonesia menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip ekonomi syariah tidak hanya dapat menciptakan kemakmuran ekonomi, tetapi juga membangun kedamaian sosial dan keadilan. Melalui pembiayaan tanpa riba, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, ekonomi syariah di Indonesia berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang damai dan sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun