Social-Emotional Learning (SEL) dan CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) adalah dua konsep yang erat kaitannya dan bertujuan untuk mendukung perkembangan emosional dan sosial anak, terutama di lingkungan pendidikan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua konsep tersebut:
Social-Emotional Learning (SEL)
Social-Emotional Learning (SEL)adalah proses di mana individu, terutama anak-anak, belajar untuk memahami dan mengelola emosi mereka, membangun hubungan yang positif dengan orang lain, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab. SEL mencakup pengembangan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti keterampilan komunikasi, empati, manajemen stres, dan penyelesaian konflik.
Ada lima kompetensi utama dalam SEL, yang meliputi:
1. Kesadaran Diri (Self-Awareness)
 Kemampuan untuk mengenali emosi, kekuatan, dan kelemahan diri sendiri serta memahami bagaimana perasaan memengaruhi perilaku dan pikiran.
2. Manajemen Diri (Self-Management) Kemampuan untuk mengelola emosi, mengendalikan impuls, dan mengatur diri untuk mencapai tujuan.
3. Kesadaran Sosial (Social Awareness)
 Kemampuan untuk memahami perspektif orang lain, menunjukkan empati, dan menghargai keragaman.
4. Keterampilan Hubungan (Relationship Skills)
Kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat, berkomunikasi secara efektif, bekerja sama dalam kelompok, dan menyelesaikan konflik.
5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making)
 Kemampuan untuk membuat keputusan yang konstruktif dan etis, mempertimbangkan dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain.
CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning)
CASEL adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1994 yang berfokus pada pengembangan, penelitian, dan promosi Social-Emotional Learning (SEL) di seluruh dunia. CASEL mengembangkan kerangka kerja yang luas untuk SEL, yang digunakan oleh banyak sekolah dan organisasi untuk merancang dan melaksanakan program SEL.
CASEL mengidentifikasi lima kompetensi inti yang juga menjadi dasar bagi SEL, yang telah disebutkan di atas. Selain itu, CASEL juga menyediakan panduan bagi sekolah dan komunitas untuk mengintegrasikan SEL dalam kurikulum dan kegiatan sehari-hari. Mereka bekerja untuk memastikan bahwa SEL diterapkan secara efektif, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi perkembangan siswa.
CASEL juga berfokus pada peningkatan keterlibatan berbagai pihak dalam pendidikan SEL, termasuk:
Sekolah
 Untuk mengembangkan dan menerapkan kurikulum dan program SEL yang efektif.
Guru dan Staf
Melatih pendidik untuk memahami dan mengajarkan SEL dengan cara yang relevan.
Keluarga dan Komunitas
 Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung perkembangan sosial emosional anak-anak.
 Â
 Perbedaan Utama
SEL adalah konsep atau pendekatan yang lebih umum, mencakup pengembangan keterampilan sosial dan emosional bagi individu. Ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks, tidak terbatas pada pendidikan.
CASEL
 adalah organisasi yang berfokus pada promosi dan penerapan SEL di sekolah-sekolah dan komunitas, dengan menyediakan penelitian, sumber daya, dan kerangka kerja untuk implementasi yang efektif.
Implementasi di Sekolah
Dalam konteks pendidikan, SEL dan CASEL bekerja bersama-sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan sosial emosional siswa. Beberapa langkah yang dilakukan dalam implementasi SEL di sekolah antara lain:
1. Integrasi Kurikulum
Mengintegrasikan kompetensi SEL dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.
2. Pelatihan Guru
Memberikan pelatihan kepada guru dan staf sekolah agar mereka bisa mengajarkan dan memfasilitasi pengembangan SEL pada siswa.
3. Lingkungan yang Mendukung
 Menciptakan budaya sekolah yang mendukung nilai-nilai empati, penghargaan terhadap perbedaan, dan keterampilan sosial yang baik.
4. Evaluasi dan Perbaikan
 Melakukan evaluasi terhadap efektivitas program SEL untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan dukungan sosial emosional bagi siswa.
Secara keseluruhan, SEL dan CASEL memberikan dasar yang kuat bagi pendidikan yang holistik, tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan keterampilan hidup yang penting bagi anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H