Mohon tunggu...
mayang Desma Dwiyana
mayang Desma Dwiyana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Volly ball

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Empati dari Martin Hoffman

19 Januari 2025   10:47 Diperbarui: 19 Januari 2025   10:47 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori empati Martin Hoffman berfokus pada perkembangan empati pada anak-anak. Hoffman mengemukakan bahwa empati bukanlah kemampuan bawaan, melainkan berkembang melalui beberapa tahap seiring berjalannya waktu. Ada lima tahap perkembangan empati yang dijelaskan oleh Hoffman:

Empati simpatisan (Simpati primitif): 

Pada usia sekitar 6 bulan hingga 1 tahun, bayi mulai merespons perasaan orang lain, meskipun masih terbatas pada rasa cemas atau terkejut ketika mendengar orang lain menangis.

Empati prososial (Empati emosional): 

Pada usia 2 hingga 3 tahun, anak mulai bisa merasakan perasaan orang lain secara emosional, seperti merasa sedih ketika melihat orang lain sedih, dan mulai menunjukkan perilaku prososial, seperti mencoba menenangkan orang lain.

Empati kognitif: 

Sekitar usia 3 hingga 6 tahun, anak mulai mampu memahami perspektif orang lain secara lebih mendalam, seperti menyadari bahwa orang lain dapat memiliki perasaan atau kebutuhan yang berbeda dari dirinya sendiri.

Empati afektif: 

Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain dan meresponsnya dengan cara yang lebih matang, seperti menunjukkan pengertian atau dukungan sesuai dengan situasi yang dihadapi.

Empati reflektif:

 Pada tahap akhir, individu mampu berpikir tentang perasaan dan kebutuhan orang lain secara lebih kompleks, serta mampu menunjukkan respons yang lebih terencana dan matang terhadap perasaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun