Mohon tunggu...
Mayang Cahya Kamila
Mayang Cahya Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa/Jurnalistik/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

NIM : 11220511000046 Saya memiliki hobi bernyanyi dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Gerakan Ahmadiyah

1 Januari 2024   21:27 Diperbarui: 1 Januari 2024   21:32 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan Ahmadiyah, sebuah aliran dalam Islam yang memiliki sejarah panjang, telah menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang. Meskipun memiliki basis pengikut yang cukup besar di seluruh dunia, gerakan ini seringkali dikelilingi oleh kontroversi dan perdebatan. Artikel ini akan memberikan wawasan populer tentang sejarah, ajaran, dan tantangan yang dihadapi oleh Gerakan Ahmadiyah.

Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada akhir abad ke-19 di Qadian, India. Ahmad mengklaim sebagai Imam Mahdi yang dinanti-nantikan dan juga sebagai Mujaddid (pembaruan) dalam tradisi Islam. Sejak saat itu, gerakan ini berkembang menjadi suatu komunitas yang berfokus pada penyebaran pesan perdamaian dan kebaikan.

Salah satu aspek yang membedakan Gerakan Ahmadiyah adalah pandangan mereka terhadap nubuwah (kenabian) setelah Nabi Muhammad. Mereka percaya bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi tambahan, meskipun tidak menganggapnya sebagai nabi yang membawa kitab baru. Konsep ini sering menjadi sumber kontroversi di antara sesama Muslim.

Gerakan Ahmadiyah aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan di seluruh dunia. Mereka terlibat dalam pendidikan, pelayanan kesehatan, dan proyek-proyek amal. Pemahaman mereka terhadap Islam menekankan nilai-nilai seperti perdamaian, kasih sayang, dan saling menghormati, yang tercermin dalam upaya mereka untuk membantu masyarakat.

Meskipun Gerakan Ahmadiyah memiliki dampak positif dalam banyak aspek, mereka juga menghadapi tantangan serius. Di beberapa negara, pengikut Ahmadiyah menghadapi diskriminasi dan persekusi. Beberapa kelompok Islam menganggap mereka sebagai aliran sesat, sehingga menimbulkan ketegangan di antara komunitas Muslim.

Dengan kemajuan teknologi, Gerakan Ahmadiyah semakin aktif dalam menggunakan media sosial untuk menyebarkan ajaran mereka. Video, blog, dan platform lainnya digunakan untuk mendekati pemuda dan mengatasi stereotip yang mungkin muncul terkait gerakan ini.

Mengenal Gerakan Ahmadiyah memberikan perspektif yang lebih luas tentang keragaman dalam Islam dan upaya mereka untuk mempromosikan pesan perdamaian dan cinta kasih. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Gerakan Ahmadiyah terus berjuang untuk menciptakan pemahaman dan harmoni di antara umat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun