Mohon tunggu...
Mayamina Kamila
Mayamina Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 21107030014

It's only me

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Don't Breath 2, Jangan Bernapas jika Ingin Selamat

14 Juni 2022   22:35 Diperbarui: 14 Juni 2022   22:47 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Don't Breath 2 merupakan sekuel dari film sebelumnya yang memiliki judul serupa. Film ini adalah sebuah film bergenre horor thriller yang mengangkat cerita tentang seorang veteran tua yang telah kehilangan penglihatannya dan anak perempuan kecil, putri dari pria tersebut. Film ini dirilis pada Agustus 2021, yang sukses menarik perhatian para penggemarnya.

Film tersebut mengangkat kisah seorang kakek tua bernama Norman yang tinggal di sebuah rumah terpencil di tengah hutan. Awalnya kehidupan mereka berjalan dengan bahagia. Norman tinggal bersama gadis kecil bernama Phoenix yang sudah dirawatnya sedari kecil. Norman sangat menyayangi gadis tersebut dan menganggapnya seperti anak sendiri. Phoenix juga mengetahui bahwa Norman adalah ayah kandungnya.

Semula kehidupan mereka berjalan biasa saja, walaupun Phoenix merasa sangat kesepian sebab jarak rumah mereka yang jauh dari pusat kota. Suatu hari seorang perempuan yang biasa mengantarkan makanan mengajak Phoenix untuk berjalan - jalan keluar. Phoenix pun diajak untuk mengunjungi rumah ibunya yang sudah terbakar. Dan perempuan tersebut meminta Phoenix untuk tidak memberitahu Norman.

Setelah memberikan bunga, Phoenix diajak untuk pergi ke taman. Tempat di mana anak - anak lainnya bermain. Phoenix merasa sangat senang, dan ingin bergabung bersama mereka. Namun dia khawatir anak- anak tersebut tidak akan menerimanya di sana.

Saat akan pulang, Phoenix pamit untuk ke wc kepada perempuan yang mengantarnya. Namun tidak disangka dia malah bertemu dengan seorang pria dewasa yang mencoba untuk menggodanya. Phoenix pun berkata dengan marah dan mengancam akan menyuruh anjing peliharaannya untuk menggigit pria tersebut.

Akhirnya pria itu beralih dan membiarkan Phoenix pergi. Setelah itu, Phoenix bergegas untuk pulang. Setelah pulang dia langsung masuk ke kamarnya dan beristirahat. Sedangkan perempuan yang mengantarnya memilih untuk langsung pergi. Saat akan menuju mobil, perempuan tersebut melihat pria yang mengganggu Phoenix tadi. Perempuan tersebut mengancam akan menembak pria itu dan kawanannya apabila tetap memarkir mobilnya di sana. Pria tersebut akhirnya setuju, dan menyingkirkan mobilnya.

Namun siapa sangka, saat perempuan tersebut masuk ke dalam mobil. Salah satu kawanan pria itu, malah memukulnya dengan palu hingga tewas. Di sisi lain Norman sedang mencari anjing peliharaannya yang hilang. Dia terus mencari sampai tidak sadar jika pintu rumahnya dalam kondisi terbuka lebar. Hal tersebut tentunya memudahkan kawanan pria penguntit Phoenix untuk masuk ke dalam.

Phoenix menyadari bahwa ada orang asing yang masuk ke dalam rumahnya. Ia pun berusaha untuk bersembunyi agar tidak terlihat oleh kawanan pria tersebut. Namun sayang saat turun ke bawah, dia malah bertemu dengan salah seorang pria yang menyusup ke dalam rumahnya. Akan tetapi Norman yang kemudian menyadari bahwa ada yang masuk ke rumahnya berusaha untuk melawan kawanan pria itu. Dia kemudian menyuruh Phoenix untuk bersembunyi di kotak besi yang ada di ruang bawah tanahnya.

Namun tanpa disadarinya seorang pria lain juga mengikutinya. Dia menyuruh Phoenix untuk keluar, namun Phoenix menolak dan tetap bersikeras untuk bersembunyi di sana. Pria itu akhirnya naik pitam. Dia langsung memasukkan selang air ke dalam kotak besi itu dan menyalakannya. Pria itu mencoba untuk menarik perhatian Norman dengan memasukkan kabel ke dalam kotak yang sudah terisi air tersebut.

Melihat hal itu, Norman langsung bergegas keluar dan ingin menyelamatkan Phoenix. Sempat terjadi pertarungan sengit antara Norman dan pria itu, hingga akhirnya Norman menarik kabel yang ada di kotak tempat Phoenix bersembunyi lalu menyalakan korek api dan membakar pria itu. Saat dirasa sudah aman, Norman pun mengeluarkan Phoenix dari kotak tersebut dan membawanya untuk bersembunyi.

Akan tetapi, entah mengapa pria itu tetap dapat menemukan mereka hingga akhirnya terjadi pertarungan hebat antara kelompok pria tersebut dengan Norman. Saat Norman dalam kondisi yang lemah, mereka kemudian membawa Phoenix setelah menceritakan kebenaran yang terjadi di antara mereka.

Norman terbaring tidak berdaya, para pria itu juga membakar rumahnya untuk membunuh Norman. Namun untungnya Norman berhasil selamat.

Di sisi lain, Phoenix tersadar di sebuah ruangan. Phoenix memandangi sekelilingnya dan menyadari bahwa ruangan itu bukanlah ruangan yang dikenalnya. Pria yang menculiknya datang menghampiri, dia menjelaskan semua yang terjadi dan menyebutkan bahwa nama asli Phoenix adalah Tara. Setelah mendengar semua kebenaran yang dikeluarkan oleh pria itu. Phoenix pun pamit untuk pergi, dan pria itu pun mengizinkan.

Namun saat akan keluar, dia bertemu dengan wanita yang mengaku sebagai ibunya. Phoenix pun datang menghampiri dan memeluk wanita tersebut. Sosok ibu yang dirindukannya pun bisa dia peluk secara nyata sekarang.

Phoenix sangat senang, namun sayang kondisi ibunya sedang sekarat. Saat menceritakan kisah saat Phoenix kecil dan membuka album foto mereka, ibunya tiba - tiba terbatuk. Dia mengatakan bahwa untuk dapat hidup dengan sehat dia harus mendapatkan jantung dari orang yang memiliki hubungan darah dengannya.

Phoenix pun sadar, alasan dia dibawa ke sana adalah untuk mendonorkan jantungnya. Saat proses operasi akan berjalan, lampu tempat tersebut tiba - tiba padam. Dokter yang bertugas mengatakan bahwa dia tidak dapat bekerja dalam kegelapan. Saat kondisi lampu padam, tanpa disadari Norman pun muncul untuk menyelamatkan Phoenix.

Saat pertarungan sengit terjadi salah seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya tidak sengaja menembak ibu Phoenix. Pria tersebut pun menjadi marah dan hendak menghabisi Norman. Namun sayang, dia malah kehilangan banyak kekuatan hingga akhirnya Norman berhasil untuk mengalahkan pria tersebut.

Saat Phoenix akan mendekat ke arah Norman tiba - tiba pria itu kembali terbangun dan menusuk Norman. Akan tetapi saat akan menghabisi nyawa Norman, Phoenix datang dan menusuknya.

Pria itu tewas dan kondisi Norman pun tidak jauh berbeda. Dia sekarat, Phoenix pun menangis dengan sedih. Norman akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya setelah sebelumnya menyuruh Phoenix untuk meninggalkan dia di sana sendiri.

Film ini diakhiri dengan apik, meskipun Norman harus tewas saat menyelamatkan Phoenix. Akan tetapi gadis kecil tersebut akhirnya mendapatkan apa yang diinginkan dan memperoleh hidup yang lebih baik meskipun harus bertahan seorang diri.

Secara keseluruhan film ini memiliki plot yang sangat menarik dan akan membuat para penonton hanyut dalam film yang terjadi. Sehingga sangat layak untuk dijadikan tontonan, terlebih bagi penggemar film horor thriller.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun