Mohon tunggu...
MESSIGOL33
MESSIGOL33 Mohon Tunggu... Auditor - DIGITAL MARKETING

berbagi itu indah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Struktur Hati, Gejala Penyakit Hati, dan Pengobatannya

22 Juli 2024   17:07 Diperbarui: 22 Juli 2024   18:14 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hati adalah organ besar yang terletak di bagian kanan atas perut, di bawah diafragma dan di atas perut. Hati memiliki beberapa lobus dan bagian yang masing-masing memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh. Berikut adalah struktur utama hati:

  1. Lobus Kanan dan Kiri: Hati terbagi menjadi dua lobus utama, kanan dan kiri, oleh ligamentum falciforme.
  2. Lobus Kecil (Quadrate dan Caudate): Selain dua lobus utama, hati juga memiliki lobus quadrate dan caudate yang lebih kecil.
  3. Hepatosit: Sel-sel hati yang melakukan sebagian besar fungsi hati, seperti detoksifikasi, sintesis protein, dan produksi empedu.
  4. Sinusoid Hati: Pembuluh darah kecil yang memungkinkan darah mengalir melalui hati untuk disaring.
  5. Saluran Empedu: Mengangkut empedu yang diproduksi oleh hati ke kandung empedu dan usus kecil untuk membantu pencernaan lemak.

Penyakit Hati

  1. Hepatitis: Peradangan hati yang dapat disebabkan oleh virus (hepatitis A, B, C), alkohol, atau obat-obatan.
  2. Sirosis: Kerusakan hati yang progresif dan ireversibel yang ditandai oleh pembentukan jaringan parut.
  3. Hati Berlemak (Steatosis): Penumpukan lemak di hati, seringkali terkait dengan obesitas dan konsumsi alkohol berlebihan.
  4. Kanker Hati: Termasuk hepatocellular carcinoma, jenis kanker yang paling umum di hati.
  5. Hemokromatosis: Penyakit genetik yang menyebabkan penumpukan zat besi dalam tubuh, yang dapat merusak hati.
  6. Penyakit Wilson: Gangguan genetik yang menyebabkan penumpukan tembaga di hati dan organ lainnya.

Gejala Penyakit Hati

  • Jaundice (Kuning): Kulit dan mata menjadi kuning karena penumpukan bilirubin.
  • Nyeri Perut: Terutama di bagian kanan atas perut.
  • Pembengkakan: Di perut (ascites) atau kaki (edema).
  • Kelelahan: Rasa lelah yang berlebihan.
  • Mual dan Muntah: Gangguan pencernaan dan muntah.
  • Gatal-gatal: Gatal yang tidak terkait dengan ruam.
  • Urine Gelap dan Tinja Pucat: Perubahan warna urine dan tinja.
  • Kehilangan Nafsu Makan dan Berat Badan: Penurunan nafsu makan dan berat badan yang tidak dijelaskan.

Pengobatan Penyakit Hati

Hepatitis

  • Hepatitis Viral: Pengobatan tergantung pada jenis hepatitis. Untuk hepatitis B dan C, ada obat antivirus yang dapat membantu mengendalikan infeksi.
  • Hepatitis Alkoholik: Menghentikan konsumsi alkohol dan mengobati komplikasi yang terkait.

Sirosis

  • Pengelolaan Komplikasi: Diuretik untuk mengurangi pembengkakan, beta-blocker untuk mencegah perdarahan varises, dan antibiotik untuk mengobati infeksi.
  • Transplantasi Hati: Pada kasus yang parah, transplantasi hati mungkin diperlukan.

Hati Berlemak

  • Perubahan Gaya Hidup: Diet sehat, penurunan berat badan, dan olahraga.
  • Menghindari Alkohol: Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol.

Kanker Hati

  • Pembedahan: Mengangkat bagian hati yang terkena kanker.
  • Terapi Ablasi: Menghancurkan sel-sel kanker dengan gelombang radio atau bahan kimia.
  • Transplantasi Hati: Pada kasus tertentu, transplantasi hati dapat menjadi pilihan.

Hemokromatosis

  • Flebotomi: Mengeluarkan darah secara teratur untuk mengurangi kadar zat besi.
  • Kelasi Besi: Obat-obatan yang membantu mengeluarkan zat besi dari tubuh.

Penyakit Wilson

  • Penarikan Tembaga: Obat-obatan seperti penicillamine yang membantu mengeluarkan tembaga dari tubuh.
  • Diet Rendah Tembaga: Menghindari makanan yang tinggi tembaga.

Pencegahan Penyakit Hati

  • Vaksinasi: Vaksin hepatitis A dan B.
  • Gaya Hidup Sehat: Diet seimbang, olahraga, dan berat badan yang sehat.
  • Hindari Alkohol Berlebihan: Batasi konsumsi alkohol.
  • Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Terutama jika memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga penyakit hati atau konsumsi alkohol yang tinggi.

Dengan memahami struktur hati, jenis-jenis penyakit hati, gejala, dan cara pengobatannya, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan hati dan mencegah komplikasi serius.

                                                          KANKER HATI

Kanker hati adalah jenis kanker yang dimulai di sel-sel hati. Jenis kanker hati yang paling umum adalah hepatocellular carcinoma (HCC), yang terjadi di hepatosit, sel utama hati. Ada juga jenis kanker hati lainnya, seperti cholangiocarcinoma (kanker saluran empedu) dan angiosarcoma (kanker pembuluh darah hati), tetapi mereka lebih jarang terjadi.

Penyebab dan Faktor Risiko

  1. Hepatitis B dan C: Infeksi kronis oleh virus hepatitis B (HBV) dan hepatitis C (HCV) adalah faktor risiko utama untuk kanker hati karena mereka dapat menyebabkan sirosis dan kerusakan hati.
  2. Sirosis: Kondisi di mana jaringan hati menjadi parut dan fungsinya terganggu, sering kali disebabkan oleh alkoholisme, hepatitis, atau penyakit hati berlemak.
  3. Konsumsi Alkohol Berlebihan: Penggunaan alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati dan sirosis.
  4. Hati Berlemak Non-Alkoholik (NAFLD): Kondisi ini, terutama yang berkembang menjadi non-alcoholic steatohepatitis (NASH), dapat menyebabkan sirosis dan meningkatkan risiko kanker hati.
  5. Paparan Aflatoksin: Racun yang dihasilkan oleh jamur yang tumbuh pada makanan tertentu (seperti kacang tanah dan jagung) yang disimpan dengan buruk.
  6. Obesitas: Terkait dengan peningkatan risiko hati berlemak dan diabetes, yang keduanya merupakan faktor risiko untuk kanker hati.
  7. Riwayat Keluarga: Memiliki riwayat keluarga kanker hati dapat meningkatkan risiko.

Gejala Kanker Hati

  • Penurunan Berat Badan yang Tidak Dijelaskan: Kehilangan berat badan secara signifikan tanpa alasan yang jelas.
  • Kehilangan Nafsu Makan: Kehilangan nafsu makan yang terus-menerus.
  • Nyeri Perut atau Ketidaknyamanan: Nyeri atau ketidaknyamanan di perut kanan atas.
  • Pembengkakan di Perut: Ascites, atau penumpukan cairan di perut.
  • Kelelahan: Kelelahan yang tidak biasa atau kelelahan yang parah.
  • Jaundice (Penyakit Kuning): Kulit dan mata menjadi kuning karena peningkatan kadar bilirubin.
  • Urine Gelap dan Tinja Pucat: Perubahan warna urine dan tinja.
  • Gatal-Gatal: Gatal pada kulit yang tidak disertai dengan ruam.

Diagnosis Kanker Hati

  1. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien.
  2. Tes Darah: Termasuk tes fungsi hati dan pengukuran alfa-fetoprotein (AFP), penanda tumor yang sering meningkat pada kanker hati.
  3. Pencitraan: Termasuk ultrasonografi (USG), CT scan, dan MRI untuk melihat tumor di hati.
  4. Biopsi Hati: Mengambil sampel jaringan dari hati untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Pengobatan Kanker Hati

Pilihan Pengobatan

  1. Pembedahan:

    • Reseksi Hati: Mengangkat bagian hati yang terkena kanker. Ini biasanya dilakukan jika kanker belum menyebar dan fungsi hati masih baik.
    • Transplantasi Hati: Menggantikan hati yang rusak dengan hati yang sehat dari donor. Ini bisa menjadi pilihan untuk pasien dengan tumor kecil yang tidak dapat diangkat dengan pembedahan.
  2. Ablasi: Menghancurkan sel-sel kanker menggunakan panas (radiofrequency ablation), dingin (cryoablation), atau alkohol langsung ke tumor.

  3. Terapi Embolisasi:

    • Transarterial Chemoembolization (TACE): Menyuntikkan obat kemoterapi langsung ke arteri yang menyuplai darah ke tumor hati dan kemudian menutup arteri tersebut.
    • Transarterial Radioembolization (TARE): Menyuntikkan partikel radioaktif ke arteri yang menyuplai tumor hati untuk menghancurkan sel kanker.
  4. Terapi Targeted dan Imunoterapi: Obat-obatan seperti sorafenib, regorafenib, dan pembrolizumab yang menargetkan jalur spesifik pada sel kanker atau merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.

  5. Kemoterapi: Obat-obatan yang digunakan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi sistemik biasanya kurang efektif untuk kanker hati, tetapi kadang-kadang digunakan.

Pencegahan Kanker Hati

  • Vaksinasi Hepatitis B: Mencegah infeksi HBV.
  • Pengobatan Hepatitis C: Pengobatan infeksi HCV untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut.
  • Menghindari Konsumsi Alkohol Berlebihan: Mengurangi risiko sirosis.
  • Mengelola Berat Badan dan Diet Sehat: Mencegah NAFLD dan diabetes.
  • Menghindari Paparan Aflatoksin: Menyimpan makanan dengan benar untuk mencegah kontaminasi.
  • Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Terutama jika memiliki faktor risiko.

Dengan memahami gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan kanker hati, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mendeteksi dan mengobati penyakit ini lebih awal serta mengurangi risiko terkena kanker hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun