Sumber daya lain yang juga tak bisa kami abaikan adalah sumber daya personal yang berserakan di tengah masyarakat. Mereka ada, tapi nyaris tak terdeteksi. Orang-orang yang berjiwa relawan ini harus dikumpulkan, karena mereka ibarat sebatang lidi yang akan kuat dan terasa manfaatnya bila bersama.Â
Hasil Kerja
Kegiatan KKI dimulai pada Maret 2015. Bentuknya adalah pengadaan kelas menulis kreatif di gedung Perpustakaan dan Arsip Sumatra Barat. Murid yang disasar adalah mereka yang masih berusia SD, atau berusia antara 8-13 tahun. Banyak orang yang keliru menyangka bahwa kelas menulis kreatif adalah semata kelas mengarang atau mengkhayal-hayal.Â
Sebenarnya tidak begitu. Materi kelas menulis kreatif yang kami susun bertujuan untuk pertama-tama mengajarkan sistematika berpikir, bagaimana memilih ide-ide (pikiran) yang layak untuk dikemukakan dari sekian lintasan ide yang muncul (pada akhirnya ini juga mendorong anak untuk berpikir dulu sebelum membicarakan sesuatu), dan cara mengungkapkannya dengan baik. Hingga Mei 2016, kami sudah membina tiga angkatan kelas di Badan Perpustakaan dan Arsip Sumatra Barat.
 Ujung tombak kegiatan ini adalah para relawan yang rela meluangkan waktu, tenaga, pikiran bahkan mungkin uangnya untuk mengajarkan kelas penulisan kreatif di sekolah-sekolah. Perpustakaan daerah pun siap membantu dengan armada pustaka kelilingnya. Kegiatan KKI sekolah periode pertama ini berlangsung selama dua bulan dan selesai akhir Maret 2016 lalu. Penyelenggaraan KKI periode kedua akan dilangsungkan sehabis lebaran. Siswa binaan KKI bertambah, esok juga akan menyasar anak-anak di pesisir pantai Padang.
Harapan
Dalam satu setengah tahun ini, berkat sinergi yang terjadi antara KKI, Badan Perpustakaan dan Arsip Sumatra Barat, Dinas Pendidikan Kota Padang, Media (Harian Rakyat Sumbar), dan relawan, kami sudah mencapai beberapa hal, di antaranya: membina hampir 150 siswa dalam kelas-kelas literasi, membawa para siswa ini untuk menjadi anggota aktif perpustakaan, menemukan calon-calon penulis baru (sebagian tulisan siswa binaan KKI sudah dipublikasikan di harian Rakyat Sumbar dan Harian Padang Ekspres), dan insyaallah kumpulan tulisan-tulisan terpilih para siswa binaan KKI akan diterbitkan dan diluncurkan pada festival sastra yang akan digelar di gedung perpustakaan provinsi Sumbar Agustus mendatang.Â
Peristiwa di hari paling dingin pada Maret 2009 itu buktinya. Bagaimana sebuah upaya kecil (membacakan cerita) ternyata berbuah pada tumbuhnya minat siswa untuk meminjam dan membaca buku-buku yang saya bawa.