Mohon tunggu...
Maya Farodila
Maya Farodila Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Nama Saya Maya Farodila, Saya berasal dari kota kebumen Jawa Tengah Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kecanduan Gadget pada Balita Menghambat Tumbuh Aktif Anak

11 Juli 2024   20:30 Diperbarui: 11 Juli 2024   20:46 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Perkembangan Kognitif

  • Gangguan konsentrasi: Jika anak sering menggunakan perangkat elektronik, itu dapat mengganggu kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada tugas yang membutuhkan waktu yang lebih lama.
  • Hambatan dalam perkembangan bahasa: Ketika anak berinteraksi dengan perangkat elektronik, mereka tidak memiliki kesempatan untuk berbicara secara langsung, yang merupakan komponen penting dalam perkembangan bahasa.
  • Penurunan kreativitas: Jika anak-anak terlalu bergantung pada konten digital, hal itu dapat mengganggu kreativitas mereka dan kemampuan mereka untuk berpikir kreatif.
  • Gagal tidur: Paparan cahaya biru dari layar perangkat dapat mengganggu produksi melatonin, yang mengganggu fungsi kognitif.

3. Perkembangan Sosial-Emosional

  • Hambatan keterampilan sosial: Kurangnya interaksi langsung dengan orang lain dapat menyebabkan orang menjadi kurang empati dan membaca bahasa tubuh.
  • Gangguan regulasi emosi: Jika anak menggunakan perangkat elektronik sebagai "penenang", itu dapat menghambat mereka untuk mengendalikan emosi mereka sendiri.
  • Risiko cyberbullying: Paparan dini media sosial dapat meningkatkan kemungkinan anak menjadi korban atau pelaku cyberbullying.
  • Ketergantungan pada stimulasi instan: Anak menjadi tidak sabar dan sulit menunda kepuasan, yang penting untuk pertumbuhan emosional yang sehat.

4. Perkembangan Sensorik

  • Hambatan Integrasi Sensorik: Anak-anak yang belum pernah bermain dengan benda-benda nyata mungkin mengalami kesulitan saat berkembangnya sistem sensorik mereka.
  • Penurunan sensitivitas taktil: Jika anak-anak sering menggunakan layar sentuh, mereka dapat menjadi kurang peka terhadap tekstur yang berbeda.
  • Gangguan keseimbangan: Perkembangan sistem vestibular, yang penting untuk keseimbangan, dapat dipengaruhi oleh kurangnya aktivitas fisik.

Strategi Mengatasi Kecanduan Gadget pada Balita

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasi kecanduan gadget pada balita:

  • Batasi waktu penggunaan: Buat aturan yang jelas tentang berapa lama anak boleh menggunakan gadget setiap hari.
  • Berikan alternatif: Berikan berbagai aktivitas menarik yang tidak membutuhkan perangkat, seperti membaca buku, bermain puzzle, atau melakukan aktivitas seni.
  • Jadilah contoh: Orangtua harus mengurangi penggunaan perangkat elektronik mereka saat berada di dekat anak mereka.
  • Ciptakan zona bebas perangkat: Tetapkan bagian rumah dan waktu tertentu di mana perangkat dilarang digunakan, seperti saat makan bersama.
  • Pilih konten berkualitas: Jika anak menggunakan perangkat elektronik, pastikan kontennya berpendidikan dan sesuai usia mereka.
  • Dampingi anak: Gunakan perangkat (gadget)  bersama-sama dan bicara tentang apa yang dilihat atau dimainkan.
  • Dorong anak untuk bermain dengan teman sebaya dan keluarga untuk meningkatkan interaksi sosial.
  • Pendidikan digital: Mulai mengajarkan anak-anak tentang keamanan online dan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab sejak dini.
  • Terapkan "earned screen time": Buat sistem di mana anak harus menyelesaikan tugas tertentu sebelum mendapatkan waktu untuk menggunakan perangkat (gadget).
  • Konsultasi ahli: Jangan ragu untuk mendapatkan bantuan profesional seperti psikolog anak jika Anda menjadi sangat kecanduan perangkat elektronik.

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Mengatasi masalah kecanduan gadget pada balita membutuhkan upaya kolektif dari berbagai pihak:

  • Pemerintah: Membuat peraturan dan kampanye untuk mendidik anak tentang penggunaan perangkat elektronik yang aman.
  • Institusi Pendidikan: Menggabungkan pendidikan teknologi yang sehat ke dalam program PAUD.
  • Tenaga Kesehatan: Mendidik orangtua tentang dampak perangkat elektronik terhadap perkembangan anak.
  • Media: Memberikan informasi tentang pentingnya membatasi penggunaan perangkat elektronik oleh anak-anak.
  • Komunitas: Berpartisipasi dalam aktivitas yang mendorong interaksi sosial dan aktivitas fisik anak.
  • Industri teknologi: Menciptakan fitur pengendalian anak yang lebih mudah digunakan dan canggih.

Kesimpulan

Penggunaan berlebihan gadget dapat mengganggu perkembangan anak dalam berbagai aspek seperti fisik, kognitif, sosial-emosional, dan sensorik.  Kecanduan gadget pada balita dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk kurangnya aktivitas fisik, gangguan konsentrasi, hambatan perkembangan bahasa, penurunan kreativitas, dan kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosial.

Banyak aspek kehidupan, termasuk anak-anak dan balita, telah dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang pesat, khususnya gadget. Penggunaan berlebihan gadget dapat mengganggu perkembangan anak dalam berbagai aspek seperti fisik, kognitif, sosial-emosional, dan sensorik. Kecanduan gadget pada balita dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti kurangnya aktivitas fisik, gangguan konsentrasi, masalah perkembangan bahasa, penurunan kreativitas, dan kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosial.

Faktor-faktor yang berkontribusi pada tingginya penggunaan gadget pada balita termasuk kemudahan akses, kesibukan orangtua, kurangnya pengetahuan tentang efek negatif, konten yang menarik bagi anak-anak, dan dampak lingkungan. Untuk menyelesaikan masalah ini, diperlukan pendekatan yang luas yang mencakup pembatasan waktu penggunaan perangkat elektronik, penyediaan pilihan yang menarik untuk dilakukan, dan peran aktif orang tua sebagai teladan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun