Mohon tunggu...
Maya Dian
Maya Dian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Batu, Bambu, dan Tanah Liat di Magelang

7 Desember 2018   08:59 Diperbarui: 7 Desember 2018   09:35 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Magelang. Salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang namanya tak asing untuk para wisatawan. Tentu saja. Sebuah situs bersejarah sepanjang masa dan mendunia ada di kabupaten ini. Candi Borobudur. Meski tak lagi berada dalam daftar keajaiban dunia, namun pesonanya tak lekang oleh zaman.

Sebagai candi budha terbesar di dunia, Candi Borobudur ramai dikunjungi turis manca maupun turis lokal. Namun Candi Borobudur bukanlah satu-satunya candi yang ada di kabupaten ini. Terdapat candi lain seperti Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Ngawen, Candi Asu, Candi Umbul, Candi Pendem, Candi Gunungsari, dll.

Ramainya turis yang berkunjung ke suatu tempat wisata menciptakan peluang bagi para pelaku usaha seperti jasa pemandu wisata, pengusaha kuliner, penginapan, biro perjalanan, dan tak ketinggalan para pengrajin.

Para pengrajin berbondong-bondong memproduksi kerajinan lokal yang dijual di kawasan wisata. Sama halnya dengan kawasan Candi Borobudur. Apalagi candi ini merupakan wisata kelas dunia yang berperan penting dalam munculnya banyak potensi usaha di kabupaten Magelang.

Suatu tempat wisata memang menarik para wisatawan untuk berkunjung. Para wisatawan menarik para penduduk untuk berkarya dan berusaha. Namun bukan sembarang usaha jika membahas tentang kabupaten Magelang.

Melihat dari banyaknya candi yang ada di kabupaten ini, membuktikan bahwa wilayah ini memiliki sejarah panjang. Tak heran jika di wilayah ini terdapat banyak penduduk yang bermata pencaharian sebagai pengrajin. Sebut saja pengrajin bambu, pengrajin gerabah, dan pemahat batu. Bukan tanpa alasan mereka menekuni bidang ini.

Tradisi dan kemampuan dari leluhur sejak berdirinya candi Borobudur diturunkan dari generasi ke generasi. Para pengrajin menekuni pekerjaan mereka bahkan sebelum para wisatawan datang. Jadi dapat disimpulkan kabupaten Magelang memiliki potensi usaha yang sangat besar secara intern yaitu dengan latar belakang sejarah, budaya, maupun ekstern yaitu pengaruh sosial dan wisata.

Di suatu kawasan bernama Prumpung yang berada di kecamatan Muntilan, terdapat sentra kerajinan batu alam yang telah ada sejak lama. Berbagai jenis kerajinan yang terbuat dari batuan alam yang berasal dari Gunung Merapi dihasilkan disana. Peralatan dapur, dekorasi rumah dan taman, stupa, relief, miniatur candi, dan berbagai jenis bentuk patung.

Kualitas kerajinan yang mereka hasilkan tak perlu diragukan lagi. Pemasarannya pun bukan hanya dalam negeri saja namun hingga diekspor keluar negeri. Hal ini membuktikan bahwa potensi usaha seni memahat batu sangat besar karena peminatnya bukan hanya warga lokal saja.

Selain kerajinan batu di Prumpung, di sekitar Candi Borobudur sendiri, terdapat banyak pengrajin gerabah. Para pengrajin tinggal di desa-desa yang kemudian banyak dikunjungi para wisatawan yang ingin melihat proses pembuatan kerajinan secara langsung.

Desa-desa tersebut selanjutnya dijadikan desa wisata di sekitar candi. Para pengunjung dapat belajar membuat kerajinan gerabah dan membeli kerajinan sebagai oleh-oleh.

Ada kerajinan batu, ada kerajinan gerabah, ada pula kerajinan bambu. Kerajinan bambu di Magelang juga tak bisa dilewatkan begitu saja. Memiliki banyak sumber daya alam berupa pohon bambu sudah dimanfaatkan oleh warga Magelang sejak zaman dulu.

Berbagai bentuk kerajinan bambu seperti peralatan rumah tangga dan dekorasi rumah diproduksi di kabupaten Magelang. Kualitasnya pun tak akan kalah jika dibandingkan dengan daerah lain. Pemasarannya pun ada yang sampai keluar negeri.

Memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan dengan bijak dan sumber daya manusia yang unggul dengan keahlian masing-masing dalam berbagai bidang seni.

Jika direnungkan kembali kabupaten Magelang ini adalah satu kesatuan paket komplit. Mulai dari latar belakang sejarah, tradisi dan budaya, sumber daya alam, dan sumber daya manusianya. Jadi potensi usahanya sangat besar jika ditekuni sungguh-sungguh.

Banyaknya pengrajin lokal juga membuktikan bahwa penduduk Magelang masih melestarikan kearifan lokal. Kearifan lokal ini sepatutnya dijaga dan diteruskan agar tidak punah seiring perkembangan zaman. Namun para pengrajin tidak boleh berpuas diri dengan mengandalkan para wisatawan yang datang. Memang wisatawan yang datang ke kabupaten ini merupakan salah satu sumber pemasukan bagi para pengrajin.

Akan tetapi karena kerajinan yang ada di kabupaten Magelang ini bukan sembarang kerajinan, melainkan warisan langsung dari para nenek moyang dan menjadi jati diri warga maka sangat disayangkan jika tidak dikembangkan dengan maksimal.

Kerajinan-kerajinan tersebut harus dikembangkan dan dikenalkan bukan hanya ke seluruh wilayah Indonesia tapi hingga ke penjuru dunia. Inilah kearifan lokal dan karya asli dari penduduk Magelang yang bersejarah.

Potensi besar dari usaha-usaha ini tak bisa disia-siakan begitu saja. Usaha mikro, kecil, dan menengah memang seharusnya mendapat perhatian besar dari pemerintah. Karena usaha-usaha itu sendiri berperan dalam perekonomian negara.

Bantuan pemerintah dibutuhkan untuk mendayagunakan sumber-sumber daya baik alam maupun manusia untuk berkembang lebih baik. Membawa karya lokal ke pasar dunia yang tak akan kalah kualitasnya.

Bukan hanya untuk kepentingan pribadi dan materi, namun mengenalkan jati diri di mata dunia. Bahwa di sini pernah ada sejarah panjang dan tradisi serta budaya yang masih sangat dijunjung tinggi dan dilestarikan.

Dalam pengembangan dan kemajuan usaha mikro, kecil, dan menengah, tak lepas dari jasa ekspedisi yang ada. JNE atau Jalur Nugraha Ekakurir adalah jasa pengiriman dan logistik yang mendukung dan memberikan pelayanan ke seluruh wilayah Indonesia.

Bayangkan saja jika tidak ada jasa ekspedisi seperti JNE ini. Para pelaku usaha akan kesulitan untuk memasarkan produk-produknya. Mereka membuat berbagai karya lalu menunggu para wisatawan dan pembeli datang. Jika musim liburan tiba, banyak wisatawan datang banyak pula pemasukan. Lalu bagaimana saat wisatawan sepi? Lain halnya setelah ada jasa pengiriman dan logistik yaitu JNE.

Para pelaku usaha dapat mengandalkan JNE untuk mengantarkan produk mereka dengan aman dan tanpa khawatir produk akan rusak. Mereka dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia dengan layanan yang diberikan oleh JNE. Bukan hanya dalam negeri. Para pelaku usaha ini dapat memasarkan produknya hingga mancanegara karena JNE memiliki layanan antarnegara.

JNE berkomitmen mendukung para pelaku usaha dan memberikan pelayanannya yang terbaik. Jadi para pelaku usaha dapat secara maksimal menghasilkan produknya tanpa takut sepi pembeli karena mereka dapat memasarkannya dengan bantuan JNE.

Semoga pemerintah dan JNE terus dan selalu memberikan dukungan dan pelayanan sehingga para pelaku usaha dapat menjangkau pasar domestik dan internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun