yangin pagi yg dingin menusuk tulang
pak tani bergegas menuju sawah yang luas
seiring langkah mengiringi kepergiannya
sebongkah do'a dipanjatkannya
Â
ketika mentari mulai meninggi
pak tani beristirahat sambil  membuka rantang nasi
secentong nasi dan dua lempeng tempe
ditambah sambal tanpa terasi
Â
kini selesai sudah,pekerjaan hari ini
lelah,letih,bercampur gembira
namun hatinya kecut karena sawah itu bukan miliknya
andai saja sawah itu miliknya sendiri
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!