Belanda mendirikan koloni di Indonesia yang berdampak pada bidang bahasa, hukum dan sistem pemerintahan. Bukti dari dampak yang dibawa oleh belanda yaitu beberapa kata dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Belanda. Dan sistem hukum di Indonesia juga dipengaruhi oleh hukum Belanda selama masa penjajahan, dan beberapa aspek hukum di Indonesia yang masih mencerminkan pengaruh tersebut. Pengaruh ini adalah bukti bagaimana perdagangan dengan Belanda selama masa kolonialisme telah memengaruhi budaya Indonesia.
Budaya Portugis
Portugis berperan dalam pengenalan agama katolik dan  memengaruhi beberapa masyarakat di wilayah-wilayah seperti Flores, Timor, dan Maluku. Agama Katolik masih kuat dibeberapa daerah hingga saat ini. Selain melalui perdagangan Portugis juga memengaruhi Nusantara melalui kolonialisme. Portugis juga membawa pengaruh dalam music dan tarian, seperti tarian "sajojo" di Papua yang memiliki khas-khas Portugis. Pengaruh budaya portugis ini merupakan contoh dari proses akulturasi budaya yang terjadi selama berabad-abad dalam sejarah Indonesia karena perdagangan dan interaksi antarbangsa.
Demikian kita dapat mengetahui bahwa pengaruh budaya asing terhadap kebudayaan yang ada di Indonesia sangat berpengaruh khususnya dibidang agama Islam. Contohnya busana muslim yang identik dengan pakaian tertutup seperti jilbab dan sarungan, menjadi bagian dari pakaian tradisional di berbagai daerah di Indonesia. Dan kalender hijriah yang dijadikan sebagai kalender islam dalam perhitungan waktu dan dalam penentuan tanggal penting dalam agama Islam. Seperti menentukan puasa Ramadhan, lebaran, maulid nabi, Isra' Mikraj dan lain sebagainya.
Dengan banyaknya budaya-budaya asing yang masuk ke Nusantara, agama islam dengan keindahanya memiliki toleransi yang sangat mengerti budaya- budaya tersebut. Dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya dan menyesuaikan dalam setiap keadaan. Masjid susun kudus yang berbentuk seperti candi merupakan bukti dari toleransi islam dengan sesama agama lainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H