Berbeda dengan orang-orang yang sudah dewasa. Pemikiran meraka yang matang kadang membuat beberapa orang dewasa takut mengambil resiko. Sehingga akhirnya berhenti bermimpi dan mencari takdi yang lebih mudah.
Karena tak ingin menua dengan banyak penyesalan seperti kakak dan juga ibunya, Connor pun semakin giat menciptakan banyak lagu dan merekamnya dalam sebuah kaset.
Ia dan Daphina percaya bahwa mereka tidak akan sukses jika hanya tinggal di pulau kecil itu. Mereka harus pergi ke London, bertemu produser dan menyerahkan hasil karya mereka.
Tapi yang menjadi masalahnya adalah mereka hanyalah anak dibawah umur yang tidak punya koneksi atau modal apapun untuk pergi ke London. Belum lagi masalah keluarga mereka yang sama-sama kacau.
2. Konflik Orang Tua dan Anak
Diceritakan pada film ini bahwa orang tua Connor akan segera bercerai, sedangkan ibu kandung Dephina saat ini sedang dirawat di rumah sakit jiwa karena sering dipukuli oleh ayahnya yang pecandu alkohol.
Meski sempat down, Connor tetap tidak menyerah. Ia beranggapan bahwa mimpinya tidak akan terwujud jika hanya mengandalkan orang dewasa yang sedang sibuk dengan urusannya sendiri.
Pemuda berusia 15 tahun tersebut lalu menemui kakaknya agar diantar ke dermaga. Connor dan Daphina berencana untuk pergi sendiri ke London dengan menaiki sebuah kapal kecil warisan sang kakek.
Brendon yang sama "gilanya", langsung menyetujui hal tersebut. Ia mengantarkan sang adik ke dermaga dengan mencuri kunci yact yang ada di kamar sang ayah. Brendon seperti melihat dirinya yang dulu, yang penuh dengan mimpi dan ambisi. Namun, dulu dia takut mengambil resiko dan berakhir dengan banyak penyesalan.
Gong dari film ini adalah saat Brendon melepas adiknya dan juga Daphina di pinggir dermaga dengan diiringi sebuah sountrack berjudul "Go Now" yang dinyanyikan oleh Adam Levine.