Kasus gagal ginjal pada remaja kini menjadi ancaman nyata yang tak lagi bisa diabaikan. Penyakit yang dulu identik dengan usia lanjut ini, kini mulai menyerang generasi muda, mengancam masa depan mereka. Apa yang menyebabkan peningkatan drastis ini, dan bagaimana kita bisa melindungi anak-anak kita dari risiko gagal ginjal?
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko berkontribusi terhadap tingginya angka gagal ginjal pada remaja. Gaya hidup modern yang tidak sehat, seperti pola makan tinggi garam, lemak, dan gula, menjadi salah satu penyebab utama. Konsumsi makanan cepat saji, minuman bersoda, serta kebiasaan merokok dan penggunaan zat-zat terlarang dapat menyebabkan obesitas dan hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit ginjal(Maghfiroh, Simanjorang, Simawang, Pramesti, & Wasir, 2023).
Gejala
Gagal ginjal pada remaja bisa sulit dikenali karena gejalanya seringkali tidak spesifik dan bisa mirip dengan kondisi kesehatan lainnya (Stella, 2019). Namun, ada beberapa tanda yang dapat menjadi indikasi gagal ginjal pada remaja:
1.Pembengkakan (Edema)
Pembengkakan yang terjadi di wajah, tangan, kaki, atau pergelangan kaki. disebabkan oleh penumpukan cairan dalam tubuh karena ginjal tidak dapat membuang kelebihan cairan.
2. Kelelahan yang Ekstrem
Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik tidak dapat membersihkan darah dari racun, yang dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan.
3. Sesak Napas
Penumpukan cairan di dalam paru-paru atau anemia (yang bisa terjadi karena gagal ginjal) dapat menyebabkan sesak napas.
Pencegahan
Untuk mencegah peningkatan kasus gagal ginjal pada remaja di Indonesia, berbagai langkah preventif dapat diambil, termasuk:
1.Promosi Pola Makan Sehat
 Mendorong remaja untuk mengonsumsi makanan yang rendah garam, gula, dan lemak, serta memperbanyak asupan buah, sayuran, dan air putih.
2.Pemeriksaan Kesehatan Rutin
 Menggalakkan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi dini masalah kesehatan seperti hipertensi dan diabetes, yang merupakan faktor risiko utama gagal ginjal.
3.Edukasi Tentang Penggunaan Obat
Memberikan informasi kepada remaja tentang risiko penggunaan obat-obatan dan suplemen tanpa resep dokter, serta efek negatifnya terhadap kesehatan ginjal.
REFERENCE
Maghfiroh, Adzkia Avisena, Simanjorang, Chandrayani, Simawang, Arimbi Prashintya, Pramesti, Lintang Tyas, & Wasir, Riswandy. (2023). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gagal Ginjal Akut Pada Anak: a Literature Review. Prepotif Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 41–51.
Stella, Dhea Novita. (2019). Gambaran Pengalaman Hidup Pasien Usia Remaja dengan Gagal Ginjal Kronik Di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2018 (Stikes Panti Rapih). Retrieved from http://repository.stikespantirapih.ac.id/281/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H