Mohon tunggu...
May Zhafira Maharani
May Zhafira Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya merupakan seorang mahasiswa aktif Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Airlangga Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Dibalik Tradisi Ruwah Desa: Turun-temurun dari Nenek Moyang

26 Juni 2022   19:45 Diperbarui: 26 Juni 2022   20:05 6706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konon katanya, akan ada suatu bulan maupun hari dimana masyarakat setempat akan merasakan Bala' atau nasib buruk bila tanah Desa tidak diruwah. Dan hal ini terbukti di tahun-tahun pandemi dan setelah pandemi, dimana sudah dua tahun tidak diadakan tradisi ruwah dan Desa mengalami Bala' yang memakan korban. 

Dalam satu hari, dapat muncul 5-10 pemberitahuan tentang kematian beberapa masyarakat dengan gejala yang sama, yakni kekurangan darah. Namun, hal ini hanya berlangsung selama 6 bulan dengan dampak yang luar biasa. Jadi, dengan adanya Pertunjukan Wayang Kulit ini, masyarakat setempat berharap bahwasanya para lelembut akan lebih tenang dan nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun