Mohon tunggu...
Siti Masyitoh
Siti Masyitoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN UNDIP

Bersatu kita teguh, bercerai kita berantakan!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kurangi Genangan Air Saat Hujan, Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Lubang Resapan Biopori

12 Februari 2022   12:48 Diperbarui: 12 Februari 2022   13:02 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pipa biopori sebagai alat dan bahan pembuatan lubang resapan biopori

SEMARANG (23/01/2022) -- Di musim penghujan, hujan turun setiap hari menyebabkan genangan air (water-logging) dimana-mana terutama di daerah perkotaan di mana jalan sudah bukan lagi tanah, namun merupakan lapisan paving sehingga mengurangi daya serap air hujan ke dalam tanah. Genangan air tersebut dapat menjadi tempat berkembangbiaknya jenitk-jentik nyamuk dan dapat berpotensi kebanjiran di daerah tersebut.

Berdasarkan persoalan ini, mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2021/2022 membuat lubang resapan biopori di RW 02 Kelurahan Sumurboto, Banyumanik. Lubang biopori merupakan cara alternatif untuk meningkatkan daya serap air hujan ke dalam tanah. Peningkatan daya serap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik, untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbun di dalam lubang kemudian dapat menghidupi fauna tanah seperti cacing, semut, rayap serta perakaran tanaman, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah.

Lubang biopori berbentuk liang atau sebuah lubang silindris dengan diameter 3-4'' yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sedalam 20-30 cm tanpa menyentuh permukaan air tanah dangkal. Biopori memiliki banyak manfaat secara ekologi dan lingkungan, yaitu memperluas bidang penyerapan air sehingga mengurangi genangan air (water-logging) pada lingkungan, meminimalisir perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk, sebagai penanganan limbah organik untuk dibuat kompos, dan berdampak terhadap kesuburan tanah. Selain itu, biopori juga bermanfaat secara arsitektur lansekap karena telah digunakan sebagai pelengkap taman yang menerapkan konsep rumah hijau.

Cara membuat lubang resapan biopori
Cara membuat lubang resapan biopori

Penambahan lubang resapan biopori diawali dengan melakukan survei lokasi tanah yang sering tergenang air. Kemudian meminta izin kepada warga setempat untuk dilakukan penambahan biopori di daerah tersebut. Sebagai bentuk tindak lanjut dari pelaksanaan program ini, telah ditambahkan sebanyak 10 buah bipori di RT 04 dan RT 07 RW 02 Kelurahan Sumurboto, Banyumanik. Setelah dilakukan penambahan lubang resapan biopori, didapati bahwa di daerah tersebut sudah tidak lagi tergenang air.

Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat dapat lebih termotivasi untuk menambah jumlah lubang resapan biopori serta memperhatikan pentingnya program biopori di lingkungan rumah, karena dapat mengurangi terjadinya genangan air pada lingkungan, mencegah banjir, dan meminimalisir terjadinya perkembangbiakan nyamuk.

Penulis : Siti Masyitoh -- FSM UNDIP 2018

Dosen Pembimbing : Marwini, S.HI., Lc., M.Si.

Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik

KKN TIM 1 UNDIP 2021/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun