Mohon tunggu...
Mayrida Putriana
Mayrida Putriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

Saya sangat senang menulis tentang hal-hal hiburan seperti kpop,sosial media atau tren tren yang sedang tren sekarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demam K-pop di Indonesia, Identitas Budaya dan Dinamika Sosial di Era Globalisasi

4 Desember 2024   19:33 Diperbarui: 5 Desember 2024   17:44 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya K-Pop telah menjadi salah satu fenomena global yang menciptakan gelombang besar di Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Dari musik hingga gaya hidup, K-Pop tidak hanya menjadi bentuk hiburan tetapi juga alat ekspresi budaya yang mencerminkan hubungan antara globalisasi dan identitas lokal. 

K-Pop, dengan segala elemen globalnya, telah memengaruhi aspek budaya sehari-hari masyarakat Indonesia. Pengaruh ini terlihat jelas dalam cara anak muda mengekspresikan identitas mereka melalui fashion, gaya rambut, hingga bahasa. Banyak istilah Korea, seperti "oppa" dan "saranghae," yang telah masuk ke dalam percakapan sehari-hari.

Media digital memainkan peran penting dalam penyebaran K-Pop di Indonesia. Platform seperti YouTube dan TikTok memungkinkan penggemar di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengakses konten budaya ini tanpa batasan geografis. Media ini bukan hanya alat penyebaran budaya tetapi juga medium yang membentuk cara masyarakat Indonesia memahami dan menginterpretasikan K-Pop. Komunitas penggemar atau "fandom" menjadi ruang sosial baru yang merefleksikan dinamika identitas kolektif, solidaritas, dan bahkan hierarki dalam budaya populer.

Namun, pengaruh K-Pop juga menimbulkan pertanyaan. Apakah dominasi budaya global seperti K-Pop mengancam keberlanjutan budaya lokal? Dalam banyak kasus, K-Pop justru memperkaya budaya lokal melalui adaptasi kreatif. Contohnya, beberapa kelompok tari tradisional di Indonesia menggabungkan elemen tarian K-Pop dalam pertunjukan mereka, menciptakan perpaduan budaya yang unik.

Fenomena K-Pop di Indonesia adalah cerminan dari proses globalisasi yang tidak hanya menyebarkan budaya tetapi juga mendorong masyarakat lokal untuk menafsirkan ulang identitas mereka. K-Pop bukan sekadar fenomena hiburan, tetapi juga sebuah wacana budaya yang mencerminkan bagaimana budaya global dan lokal dapat berinteraksi, beradaptasi, dan saling memperkaya dalam dunia yang semakin terhubung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun