Mohon tunggu...
May Proma Rizky Siregar
May Proma Rizky Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - pekerja sosial

menulis merangsang pemikiran, jadi saat anda tidak bisa memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis". -Barbara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman Keamanan Pangan Indonesia Sebagai Negara Kawasan Asia Tenggara Akibat Perang Rusia dan Ukraina

24 Oktober 2022   07:14 Diperbarui: 24 Oktober 2022   09:24 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pangan merupakan hak asasi yang didapatkan oleh setiap masyarakat dalam suatu negara, sebab pangan sebagai kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, maka penting untuk memastikan dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dengan begitu adanya kewajiban bagi setiap negara mengawasi ketersediaan pangan yang layak dan aman dari segala ancaman yang memungkinakan. 

Keamanan pangan merupakan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan 3 cemaran yaitu secara biologi, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan bahkan membahayakan kesehatan manusia dalam suatu negara. 

Negara menjadi aktor yang berperan untuk menerapkan aturan agar keamanan pangan dalam negaranya dapat diawasi sehingga tidak ada alasan bagi negara bersikap lalai dalam melindungi masyarakatnya dari ancaman keamanan pangan. 

Namun persoalan mengenai keamanan pangan terus menjadi perbincangan yang memunculkan kekhawatiran bagi masyarakat, dimana peran negara dinilai tidak efektif dalam melindungi masyarakatnya dari ancaman keamanan pangan. Ancaman keamanan pangan ini muncul karena banyaknya berbagai persoalan.

Dalam kawasan internasional adanya gangguan dalam politik global dan pasar internasional yang dialami karena perang  Rusia dan Ukraina yang menimbulkan krisis global dan  menjadi hambatan dalam hubungan internasional. Bahkan dapat dipastikan juga berpengaruh secara signifikan terhadap kawasan ekonomi di seluruh dunia. 

Tindakan invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina dijadikan sebagai peristiwa mengglobal yang mempunyai dampak bagi seluruh negara. Hal ini tentu berhubungan dengan peran diantara kedua negara tersebut sebagai aktor penting dalam pasar minyak, gas, gandum, energi, makanan dan pupuk global. Berikut uraian peran dari negara Rusia menjadi produsen dan pengekspor minyak terbesar ketiga di dunia, tidak hanya mitos Ia juga menjadi pengekspor gas bumi dan batu bara terbesar di dunia.

Ukraina juga mempunyai eksistensi yang begitu besar dalam pemasaran global dengan melakukan ekspor minyak bunga matahari dan jagung serta gandum ke berbagai negara.

Perang yang terjadi Di antara Rusia dan Ukraina tidak hanya berdampak terhadap negara-negara yang ada di Eropa namun juga pada negara yang berada di kawasan Asia Tenggara sehingga berimplikasi terhadap perekonomian nya yang mana sangat bergantung terhadap impor dan hanya sejumlah negara yang memiliki potensi sebagai eksportir energi bersih ke berbagai penjuru dunia. 

Ini menandakan bahwa negara-negara di kawasan Asia Tenggara hendaknya menjalankan surplus energi dan menguatkan pertahanan terhadap lonjakan harga energi atas perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sebab sumber energi dari kedua negara tersebut diblokir yang berdampak bagi negara dalam mendapati tuntutan untuk mengadakan subtitusi pemasokan lain. 

Rusia dan Ukraina mempunyai pangsa pasar yang begitu besar mulai dari pasokan minyak, gas dan komoditas yang lain dengan begitu invasi yang dialami juga membuat peningkatan terhadap harga komoditas yang dimaksud dan negara-negara kawasan Asia Tenggara terdampak langsung dalam sektor perekonomian khususnya bagi peningkatan harga komoditas. Salah satu negara kawasan Asia Tenggara yang terdampak akibat perang Rusia dan Ukraina yaitu negara Indonesia.

Indonesia terdampak akibat perang yang teradi antara Rusia dan Ukraina, terutama inflasi akibat pasokan dan distribusi bahan pangan yang terganggu sehingga ketahanan pangan sejumlah negara menjadi rentan sebagai contoh gandum yang merupakan bagian ekspor Ukraina menjadi terhambat terhadap Indonesia sebab gandum digunakan sebagai bahan dasar dalam membuat mie instan dan tepung terigu. Dampak perang Rusia dan Ukraina sudah merambah ke pelbagai sektor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun