Perhelatan Asian Games yang dilakukan di Indonesia pada tahun ini merupakan perhelatan akbar yang dilaksanakan megah oleh Indonesia. Plus, beberapa momen yang mengundah riuh di media sosial.
Salah satu contoh pemenang medali emas cabang olahraga bulu tangkis, Jonathan Christie mencuri perhatian beberapa netizen karena selain berhasil memenangkan pertandingan bulu tangkis dan berhasil meraih medali emas.
Jonathan Christie atau akrab disapa Jojo yang berparas tampan dan atletis tersebut merebut perhatian sebagian kaum hawa dan sebagian kaum adam.
Jojo semakin menjadi perhatian kala dirinya melakukan selebrasi dengan membuka baju atau shirtless dan sontak menjadi perhatian netizen.
Tetapi selerbrasi itu rupanya menimbukan persoalan lain: sexual harrasement--yang diterima oleh Jojo di media sosial, baik di Instagram pribadinya maupun di unggahan-unggahan lain.
Sexual harrasement atau pelecehan seksual menurut BNA Communication, Inc. dalam jurnalnya Preventing Sexual Harrasement menyebutkan bahwa salah satu perilaku seksual yang tidak disukai, dianggap permintaan untuk melakukan hal yang tidak disukai secara verbal maupun fisik.
Pelecehan seksual juga dilakukan--baik secara eksplisit maupun implisit--dengan kondisi tidak menerima atau menolak.
Pelecehan seksual adalah suatu keadaan yang tidak bisa diterima, baik secara lisan, fisik atau isyarat seksual, pernyataan yang bersifat menghina secara tegas, atau keterangan secara seksual bersifat membedakan dibuat oleh seseorang yang menyerang pada pekerja yang terlibat, di mana menyebabkan pekerja tersebut merasa terancam, dipermalukan, dibodohi, dilecehkan, atau melemahkan kondisi keamanan kerja atau menciptakan ancaman atau intimidasi lingkungan kerja.
Lalu di mana letak pelecehan seksual yang diterima oleh Jojo?
Beberapa akun media sosial seperti Instagram mengunggah prestasi dan gambar Jojo, dan di sana beberapa komentar Netizen pun beragam di antaranya: "Jojo jago main di net, apalagi di ranjang", "Liat jojo gak kalah roti sobeknya dengan oppa oppa Korea. Tadi bajunya dilemparin yaaa, ku pengen protes, kenapa baju aja yang dilempar celana juga sekalian dong", dan yang bahkan lebih parah dari hal tersebut seperti mengajak berhubungan seksual, komentar menebak ukuran kemaluan Jojo, dan lain-lainnya.
Kasus ini membuktikan bahwa, setidaknya perilaku mesum tidak hanya disimbolkan kepada laki-laki saja. Tetapi perempuan yang notabene dianggap biasanya sebagai korban pelecehan seksual dan kaum gay yang dianggap minoritas dan terdiskriminasi.