Tahu sepupunya menghabiskan uang 100 ribu rupiah hanya untuk melepas dan memasang batok lampu, teman saya berujar seperti ini, "Ya elah. Ngebongkar kap lampu aja masa harus banyar 100 ribu, sih. Padahal itu bagian dari servis, lho."
3 Tak tahu harga normal sebuah spare parts
Ketidaktahuan nomor tiga yang dimanfaatkan bengkel nakal adalah ketidaktahuan terkait harga normal sebuah spare part. Saya lalu teringat pengalaman saya setahun yang lalu. Ketika mobil Honda Brio saya ditabrak motor dari arah kanan. Akibatnya, tutup spion kanan patah. Kebetulan, lima hari lagi adalah waktu untuk servis mobil rutin. Jadi, saya mau membeli tutup spion, sekalian servis.
Lalu, bengkel resmi itu memberitahu kalau harga tutup spion sebesar 300 ribu rupiah. Saya heran, kok tutup spion berbahan plastik saja semahal itu. Untung saya nggak percaya begitu saja. Akhirnya, saya biarkan mobil tanpa tutup spion.
Tahu tutup spion mobil saya patah, paman memberitahu bahwa ada beberapa toko spare parts Honda di dekat rumahnya. Setelah saya cek, ternyata harganya cuma 75 ribu rupiah. Di toko sebelahnya juga cuma 80 ribu rupiah. Saya bersyukur nggak gampang percaya sama omongan bengkel nakal.
Itulah, 3 ketidaktahuan pemilik kendaraan yang seringkali dimanfaatkan oleh bengkel untuk meraih cuan. Jadi, kita harus berhati-hati dalam memilih bengkel. Sebaiknya, kita minta referensi dari teman atau saudara terkait bengkel yang jujur.
Penulis: Rahadian
Artikel sudah terbit di mojokdotco
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H