Mohon tunggu...
Rahadian
Rahadian Mohon Tunggu... Freelancer - Hello

Nama saya Rahadian. Gemar menulis dan belajar apapun. Semoga tulisanku di Kompasiana bermanfaat dan menghibur para pembaca setia...

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kekeliruan pada Kartu Undangan yang Harus Kita Ketahui

22 Mei 2022   05:04 Diperbarui: 22 Mei 2022   06:22 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Orang yang akan menikah biasanya akan menyebarkan kartu undangan pernikahan. Nah, pada kartu undangan pernikahan, biasanya kata "dan"  ada di antara nama kedua pengantin. Misalnya, "Budi dan Rini". Biasanya, agar kartu undangan menjadi lebih menarik, kata "dan" akan diganti dengan "&".

Dengan membaca kalimat "Akan Menikah Budi dan Rini", kita mengerti bahwa Budi dan Rini akan menjadi sepasang suami istri. Namun, bila ditinjau dari aspek tata bahasa, penggunaan kata "dan" untuk hal tersebut sesungguhnya keliru. Seharusnya menggunakan kata "dengan bukan "dan". Karenanya, menjadi "Budi dengan Rini". Lalu, mengapa demikian? Mari kita coba telaah.

Dalam tata bahasa Indonesia, kata "dan" termasuk konjungsi (kata sambung). Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan beberapa hal yang setara. Kita tentunya sudah mempelajarinya saat masih duduk di bangku sekolah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Apakah kita masih ingat?

Simak kembali kalimat "Budi dan Rini". Bila ditinjau dari aspek tata bahasa, makna kalimat "Budi dan Rini" yaitu Budi akan menikah dengan wanita yang bukan Rini. Sedangkan Rini pun akan menikah dengan pria yang bukan Budi. Dengan kata lain, keduanya akan menikah 'sendiri-sendiri.'

Seperti yang sudah disebutkan, konjungsi "dan" digunakan untuk menyatakan beberapa hal yang setara. Makna kata "Budi dengan Rini" yaitu keduanya melakukan hal yang setara. Yaitu, menikah pada waktu yang sama sesuai dengan waktu yang tertera pada kartu undangan. Keduanya sebenarnya akan menikah 'sendiri-sendiri'.

Mari kita bahas penggunakan kata "dengan" yang merupakan kata konjungsi. Salah satu fungsi konjungsi "dengan" yaitu untuk menunjukkan hubungan keterikatan. Oleh karenanya, "Akan Menikah Budi dengan Budi" punya makna bahwa ada keterikatan antara Budi dengan Rini. Yaitu, keduanya akan menikah. 

Coba simak juga kalimat berikut. "Rini dan Susi telah menikah." Nah, apakah Rini dan Susi melakukan pernikahan sesama jenis? Ataukah, baik Rini atau Susi telah menikah dengan seorang pria? Seperti yang sudah disebutkan, fungsi konjungsi "dan" yaitu untuk menunjukkan kesetaraan. Bukan untuk menunjukkan adanya keterikatan. Maka dari itu, makna dari kalimat "Rini dan Susi telah menikah," yaitu baik Rini atau Susi telah menikah dengan seorang pria.

 Kesimpulannya, memang lebih baik menggunakan konjungsi "dengan" dibandingkan "dan" untuk diselipkan di antara nama calon pengantin. Nah, karena kartu undangan pernikahan adalah undangan formal, maka pemilihan kata pada undangannya haruslah tepat. Termasuk penggunakan kata konjungsi di antara nama kedua pengantin. Hanya saja, masyarakat umum sudah terbiasa menggunakan konjungsi "dan".

Bagi masyarakat umum, menggunakan konjungsi "dengan" untuk menghubungkan nama pengantin pada kartu undangan menjadi hal yang aneh, tak lazim, dan tak umum. Meskipun sesuai dengan kaidah tata bahasa, masyarakat kebanyakan lebih menerima kalimat "Akan menikah Budi dan Rini" dibandingkan "Akan Menikah Budi dengan Rini."

Lalu, bagaimana bila kita yang akan menikah? Mau tak mau, kita memang harus mengikuti budaya masyarakat. Sebagai alternatif, kartu undangan pernikahan dapat menampilkan nama kedua pengantin saja tanpa konjungsi "dan". Nah, cara ini lebih bisa diterima masyarakat luas dibandingkan menggunakan konjungsi "dengan" sebagai kata yang diselipkan di antara nama kedua pengantin.

Saya menyadari kekeliruan tersebut, saat saya sedang melihat kartu undangan pernikahan seorang teman saya. Pada kartu undangan tersebut, menggunakan konjungsi "dan" di antara namanya dan nama calon istrinya. Lalu, muncul dalam benak saya, apakah tepat bila menggunakan konjungsi "dan". Setelah saya membaca berbagai referensi online, lebih tepat menggunakan konjungsi "dengan".

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang akan melangsungkan acara pernikahan. Selain itu, semoga tulisan ini semakin membuka wawasan kita tentang seluk beluk dunia bahasa.

Artikel ini sudah terbit di Mojok.co

Baca tulisan-tulisan saya lainnya di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun