Keselamatan dari Yesus Kristus
Jumat Agung menjadi momen atau kesempatan bagi seluruh umat kristen di seluruh dunia, untuk mengenang dan merayakan kembali, peristiwa pengorbanan Yesus Kristus, lewat sengsara dan wafatNya di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa seluruh umat manusia.
Yesus yang merelakan diriNya untuk menderita, bersengsara, dan wafat di kayu salib itu, bukan hanya untuk menebus dosa para pengikutNya tetapi juga, menebus dosa semua manusia yang adalah bangsa, makhluk, dan kaum pendosa.Â
Pada dasarnya, keselamatan yang datang dari Yesus Kristus itu bersifat tawaran maka, setiap manusia diberi kebebasan untuk menerima atau menolaknya. Keselamatan yang ditawarkan Allah melalui Yesus Kristus PuteraNya itu, bersifat universal. Artinya, berlaku untuk semua bangsa, golongan, suku, ras, dan lain sebagainya, yang ada dan hidup di muka bumi ini. Menerima, mengakui, dan mengimaniNya, berarti selamat. Sebaliknya, kalau menolak berarti binasa.Â
Jatuhnya Manusia dalam Dosa
Sejak awal mulanya, setelah Allah menciptakan manusia pertama yakni Adam dan Hawa, Ia menempatkan keduanya di suatu taman yang bernama taman Firdaus atau taman Eden. Keduanya hidup berdampingan dengan Allah dan segala ciptaan yang lainnya dengan penuh kebahagiaan.Â
Allah menciptakan, menyediakan, dan menganugerahkan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, untuk mereka kuasai dan taklukkan demi kebahagiaan mereka itu sendiri. Adam dan Hawa sepertinya tidak mengalami kekurangan sesuatu pun di taman kebahagiaan itu. Segala sesuatunya ada dan tersedia secara berlimpah.Â
Akan tetapi, apa mau dikata, kebahagiaan yang dialami dan dirasakan oleh manusia pertama di taman itu, hanya berlangsung sesaat. Ini diakibatkan oleh ulah mereka sendiri. Nampaknya, mereka tidak cukup puas dengan hanya menguasai dan menaklukkan segala ciptaan yang telah dipercayakan Allah kepada mereka. Mereka menghendaki sesuatu yang lebih dari itu yakni ingin menyamai Allah.Â
Maka, ketika ada tawaran dari setan untuk itu, kedua-duanya tidak menyia-nyiakannya. Si setan yang secara terang-terangan mengatakan bahwa dengan menerima dan memakan buah terlarang itu, mereka akan sama seperti Allah dan mengetahui kebenaran, membuat mereka terlena dan tergoda untuk menerima dan memakannya.
Akibat Dosa
Akibatnya adalah mereka jatuh ke dalam dosa dan terusir dari kebahagiaan bersama Allah dan ciptaan yang lain. Lebih menyedihkan lagi adalah mereka dikutuk oleh Allah itu sendiri. Untuk selanjutnya, Adam sebagai laki-laki, harus berpeluh keringat, mengolah dan mengusahakan bumi ini untuk mendapatkan makanan dan minuman. Sedangkan Hawa, akan menderita kesakitan bersalin untuk melahirkan keturunannya dan birahi pada suaminya.Â