Bolehlah, pihak lain berpendapat bahwa kalau itu terjadi saat inipun tak usah kwatir karena ada sosok Joko Widodo dibelakangnya yang dapat dijadikan sebagai pembimbing atau tempat berbagi. Akan tetapi, masyarakat Indonesia pada umumnya tidak suka dengan pemimpin yang didikte oleh sosok tertentu dari belakang. Masyarakat Indonesia menghendaki pemimpin yang bebas menentukan diri, bukan diatur-atur terkait keputusan-keputusan penting.
DKI Jakarta, sangat terkenal dengan beragam persoalan yang rumit. Masalah banjir, kemacetan, pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu, masalah peluang kerja, dan lain-lain sebagainya, selalu menjadi momok yang menakutkan bagi siapapun yang menjadi pemimpin di sana.Â
Seorang Anies Baswedan saja yang sudah memiliki segudang pengalaman dengan pernah menjadi dosen, rektor, bahkan Menteri Pendidikan sekalipun, kewalahan mengurus Jakarta. Oleh karena itu, berbicara tentang dukungan bagi Gibran untuk maju dalam Pilkada yang akan datang, nampaknya terlalu dini untuk diungkit dan diangkat saat ini. Lagi pula, ketiga partai yang mengaku mendukung Gibran adalah partai-partai yang masuk kategori parpol kecil di tanah air. PDI-P sebagai partai pengusung Gibran, masih bungkam soal itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H