Mohon tunggu...
MEX MALAOF
MEX MALAOF Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Tuhan Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Ada Kayu yang Lebih Baik bagi Yesus untuk Mengobarkan Api Cinta-Nya, Selain Kayu Salib

28 Maret 2021   18:45 Diperbarui: 28 Maret 2021   19:17 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan tetapi, kodrad Ilahinya berkata lain, " Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagiMu, ambil cawan ini dari padaKu, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki terjadilah". 

Yesus lebih memilih untuk menderita, sengsara  dan wafat di kayu salib, bukan lari bagai pecundang. Penderitaan dan wafatNya di kayu salib menjadi konsekwensi logis dari tugas perutusanNya sebagai anak Allah bahkan Allah itu sendiri demi keselamatan umat manusia. 

Mati di atas kayu salib bagi mereka yang tidak percaya merupakan suatu kekonyolan atau kebodohan akan tetapi, bagi mereka yang mengimaniNya, salib merupakan tanda yang membawa keselamatan. 

Dari atas salib, terpencar kasih Allah yang begitu besar kepada umat manusia. Melalui peristiwa salib, dari sana manusia dapat mengenal dan memahami bahwa Allah sungguh mencintai dan menyayangi ciptaanNya walaupun ciptaanNya itu sendiri sering kali mengkhianatiNya. 

Dari atas salib, tempat dimana Tuhan meregangkan nyawaNya, manusia dapat melihat dan menyaksikan secara nyata bahwa tak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih Allah bagi manusia, sampai mengorbankan Putera terkasihNya. Tak ada jalan atau cara lain bagi Allah untuk membawa manusia kembali kepada kebahagiaannya selain jalan salib. Salib merupakan jalan puncak dari berbagai cara yang telah dilakukan Allah jauh sebelumnya, untuk mendatangkan keselamatan bagi umat manusia. 

Selamat memasuki Pekan Suci. Tuhan memberkati.

SALAM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun