Setiap orang pastilah merindukan, mengimpikan, dan menginginkan yang terbaik dalam hidupnya, termasuk mencari, mendapatkan, dan memiliki sebuah pekerjaan yang layak, pantas, mapan, dan dapat mendatangkan kebaikan-kebaikan bagi dirinya sendiri dan orang-orang yang dicintai dan mencintainya.Â
Tak dapat dipungkiri bahwa tujuan dari berbagai usaha untuk mendapatkan suatu pekerjaan bagi semua orang adalah mendapatkan imbalan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.Â
Untuk mendapatkan suatu pekerjaan pada saat ini, amatlah sulit. Apalagi dunia teknologi berkembang dengan begitu pesat dan menawarkan berbagai macam hal yang harus dikuasai agar memudahkan pekerjaan-pekerjaan yang dihadapi. Setiap pencari tenaga kerja, menentukan dan menetapkan standar-standar tertentu yang harus dipenuhi.
 Maka, seorang pencari kerja dituntut untuk membekali diri dengan beragam disiplin ilmu dan berbagai keahlian dalam diri. Kalau kedua hal itu tidak ada dan dimiliki maka, bersiaplah untuk kalah bersaing dengan yang lain. Jumlah para pencari kerjapun, terus membludak dari waktu ke waktu.Â
Apalagi saat ini terjadi pandemi yang berkepanjangan. Banyak orang membutuhkan pekerjaan. Maka, bagi mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan, ketika ada pikiran, niat, atau kehendak untuk resign, pikirkan terlebih dahalu empat hal berikut ini:
1. Mengapa Harus Resign?
Ketika seseorang berpikiran untuk melakukan resign, pastilah ada alasan yang mendasarinya. Bisa saja karena sudah merasa tidak nyaman dengan pimpinan atau rekan kerja yang lain, bisa juga karena ingin mencari pengalaman baru, atau ada tempat kerja lain yang lebih menjanjikan segalanya.Â
Soal relasi dengan pimpinan atau rekan kerja yang lain yang terkadang naik- turun, itu biasa terjadi dalam dunia kerja atau dalam kehidupan bersama dengan yang lain.Â
Dimana saja dan kapanpun persoalan itu akan timbul. Tergantung bagaimana masing-masing pribadi menyikapi dan menyelesaikannya. Sedangkan soal yang lain-lain seperti, pendapatan yang kurang memadai atau tidak mencukupi dan berbagai alasan lainnya, itu tergantung pada kinerja masing-masing.Â
Jangan lupa juga untuk mengingat kembali, tujuan atau maksud awal, mengapa harus bekerja di tempat tersebut. Kalau memang resign itu harus terjadi maka, lakukanlah dengan cara terbaik.
2. Bagaimana Tanggapan Keluarga dan Orang-orang Terkat
Masalah pekerjaan bukanlah meluluh urusan pribadi. Apalagi, bagi pribadi-pribadi yang sudah berkeluarga. Pekerjaan yang sudah ada dan dijalani, sangat terkait erat dengan keberlangsungan hidup seluruh anggota keluarga. Maka, sebelum resign, bicarakanlah dahulu bersama dengan mereka. Kemukakan alasan, mengapa harus resign dengan sesungguhnya.Â
Jangan ditutup -tutupi dan dengarkanlah apa saran atau masukan dari mereka. Semakin banyak pribadi yang turut memikirkan permasalahan yang dialami, semakin banyak juga pilihan solusi yang dimiliki untuk menyelesaikannya. Jangan sampai hanya karena ego semata, orang-orang tercinta turut menjadi korban. Â
3. Apakah Sudah Ada Pekerjaan Alternatif?
Sebelum resign, pikirkanlah juga soal pekerjaan baru yang akan digeluti. Apakah sudah ada dan tinggal menjalaninya saja atau harus berjuang dari awal lagi.Â
Kalau sudah ada, tentu tidak menjadi persoalan. Akan tetapi, bagaimana kalau belum ada dan harus mencari, lalu menjalani segala sesuatunya dari awal? Ini sesuatu yang tidak mudah.Â
Butuh perjuangan dan dukungan banyak pihak untuk berkembang. Segala sesuatunya tidak mudah seperti yang dibayangkan atau dikhayalkan. Jangan sampai ada perasaan menyesal dengan keputusan resign yang telah dilakukan. Kalau itu terjadi maka, keadaan akan semakin buruk. Ada juga yang merasa berkecil hati dengan rekan kerja yang baru.Â
Mungkin saja, pada tempat kerja sebelumnya, yang bersangkutan sudah memiliki posisi yang mapan tetapi di tempat yang baru, harus mendapatkan posisi yang lebih rendah.Â
Dalam posisi ini, kalau tidak ada perasaan untuk menerima keadaan diri dengan sesungguhnya maka, kinerja yang diberikan akan semakin surut dan sulit untuk diterima dalam lingkungan kerja yang baru.
4. Sudah Punya Modal yang Cukup?
Untuk mendapat suatu pekerjaan baru, tentulah tidak mudah. Apalagi setelah resign, lalu mengambil keputusan untuk membuka usaha sendiri atau mandiri.Â
Pertanyaan pentingnya adalah apakah sudah memiliki modal yang cukup atau tidak? Modal yang dimaksud di sini, tidak hanya menyangkut soal uang atau materi saja tetapi juga, soal keahlian yang di miliki dalam diri.Â
Apakah memang sesuai dengan bidang atau kemampuan yang di miliki atau harus membutuhkan bantuan atau tenaga orang lain? Menjalankan usaha sendiri dengan modal sendiri, pastilah lebih baik, apabila dibandingkan dengan dimodali oleh orang lain. Maka, sebelum resign, pikirkan terlebih dahulu, modal dalam diri kalau memang memiliki niat untuk berusaha sendiri.Â
SALAM
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI