Manusia diciptakan untuk berbahagia. Maka, dari relung hati terdalam, kebahagiaan itu senantiasa dirindukan, diimpikan, dan dicita-citakan oleh semua orang.Â
Akan tetapi, untuk sampai pada tahap itu, manusia tidak hanya bisa duduk manis dan berleha-leha, lalu membiarkan kerinduan, impian, dan cita-citanya itu hanya melintas dan terbatas pada khayalan belaka. Manusia dituntut untuk berjuang, berpeluh keringat, bahkan harus mencucurkan air mata untuk meraihnya.
Sebagai makhluk sosial, perjuangan manusia hanya akan berhasil apabila, masing-masing pribadi menyadari keterbatasan dalam dirinya dan dengan kerelaan untuk mau saling memperlengkapi, saling memperkaya, dan saling mengisi satu sama lain dengan cara berbagi di antara sesama yang satu dengan yang lain.Â
Tak ada manusia yang hidup hanya untuk dirinya sendiri. Ia membutuhkan orang lain dan orang lain membutuhkannya.
Ketika seseorang mendapati dirinya sudah berbahagia maka, kebahagiaan itu harus dibagikan kepada orang lain. Kebahagiaan itu, dapat diibaratkan seperti penyakit menular.Â
Kalau sudah menjangkiti seseorang, yang bersangkutan tidak perlu mengurung diri dan merasakannya sendiri. Ia harus keluar dari persembunyiannya dan menularkannya kepada orang lain, agar orang lain juga terjangkit dan turut merasakan efeknya dalam hidup.
Masing-masing orang tentu memiliki kisah, cerita, dan pengalaman tersendiri dalam perjuangan untuk sampai pada kebahagiaannya. Akan tetapi, bagi penulis, ada dua momen berharga yang dapat dikisahkan kepada orang lain untuk dijadikan sebagai inspirasi hidup bagi banyak orang yakni momen keberhasilan memperbaiki diri dan kesuksesan meraih impian.
Momen Keberhasilan Memperbaiki Diri
Dalam pengalaman sehari-hari, kita akan berjumpa dengan pribadi-pribadi tertentu yang pernah jatuh dalam dunia hitam seperti, narkoba, perampokkan, pencurian, pembunuhan, perselingkuhan, pelacuran, dan lain-lain sebagainya.Â
Akan tetapi, karena kesadaran pribadi dan kemauan yang begitu besar untuk berubah, orang yang bersangkutan kemudian melakukan berbagai macam usaha, entah lewat jalan konsultasi pribadi dan pendampingan khusus, dan akhirnya menemukan perubahan dalam dirinya.Â
Ada juga yang bisa keluar dari persoalan-persoalan di atas karena ada peristiwa tertentu yang dialami dan membuat yang bersangkutan menemukan titik balik dalam hidup.