Menteri Risma dan Persoalan Pelik yang Menanti
Kiprah politik ibu Tri Rismaharini di negeri ini, tak diragukan lagi oleh banyak pengamat politik dan masyarakat Indonesia. Wanita yang terkenal tegas itu, dikatakan berhasil memimpin Surabaya ke arah yang lebih baik. Maka, ketika isu perubahan kabinet berhembus kencang, nama Risma gencar disebut-sebut publik tanah air sebagai salah satu kandidat yang layak untuk mendapatkan satu pos kerja di sana. Dan, benarlah demikian adanya.
Ibu Tri Rismaharini, akhirnya terpilih menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang terkena OTT KPK dan dilantik oleh presiden Joko Widodo pada Rabu 23 Des 2020 yang lalu. Sebagai Menteri Sosial yang baru, ibu Risma akan berhadapan langsung dengan situasi nyata negeri ini yang masih dijejali dengan aneka persoalan sosial.Â
Masa pandemi masih berlangsung, Â dan sekarang negeri tercinta ini tengah dilanda oleh berbagai peristiwa bencana alam seperti gempa bumi di Sulawesi Barat, longsong di Kabupaten Sumedang, banjir di Kalimantan Selatan, gunung Semeru yang mulai memunculkan awan panas guguran dengan jarak tempuh 4,5 kilometer, dan tak tertutup kemungkinan bahwa negeri ini masih akan dilanda berbagai peristiwa alam dan kemanusiaan lain ke depan.
Selain itu, ibu Risma juga akan berhadapan dengan masalah-masalah yang melilit dalam tubuh Kementerian Sosial itu sendiri. Peristiwa OTT yang dialami pendahulunya, pastilah membutuhkan pembenahan dari ibu Risma agar citra Kemensos yang sudah terpuruk, terbaharui lagi di mata masyarakat. Dedikasi, prestasi, dan ketangguhan seorang Risma akan benar-benar teruji. Keberhasilan seorang Risma sebagai Menteri Sosial, dapat ditakar lewat empat hal penting ini:
1. Mengalahkan Nyinyiran Lawan Politik
Selepas dilantik menjadi Menteri sosial, ibu Risma langsung melakukan gebrakan dengan mengadakan blusukan. Pada pihak lain, cara kerja dengan turun langsung ke kantong-kantong masyarakat yang membutuhkan tindakan nyata, itu adalah suatu harapan. Tetapi tidak untuk pihak-pihak tertentu yang menjadi saingan politik beliau. Ada yang menilai tindakan itu sebagai bentuk pencitraan belaka dan hanya mencari simpati masyarakat.Â
Inilah ironi yang terjadi di dalam bangsa ini. Pada saat orang lain sibuk bekerja, pada saat yang sama muncul penilaian-penilaian buruk dari pihak-pihak lain yang hanya menambah keruh suasana. Para politikus negeri ini  seperti kehilangan cara berpolitik yang terhormat hingga pada akhirnya melakukan berbagai cara yang sebenarnya sangat memalukan untuk saling mencekal satu sama lain.Â
Maka, ketika ibu Risma tegar dan memandang semua itu secara positif untuk terus bekerja, tidak tertutup kemungkinan bahwa ia akan berbuat banyak untuk negeri ini, terutama bagi masyarakat yang mengalami masalah-masalah sosial dan mengangkat mereka menjadi warga bangsa yang bermartabat. Masyarakat, harus membantu dan mendukung ibu Risma dengan menghilangkan segala prasangka buruk yang hanya menggangu konsentrasi serta menguras tenaga dan pikiran.Â
2. Mengalahkan Kepentingan Partai
Hal kedua yang dapat menunjang keberhasilan seorang Risma sebagai Menteri Sosial adalah harus berani untuk keluar dari kepentingan partai. Sebagai pribadi yang tegas, berintegritas, dan berdedikasi tinggi bagi banyak orang, kiranya ibu Risma tetap mengedepankan kepentingan masyarakat yang jauh lebih luas daripada kepentingan partai.Â