Bukan Beban Tetapi Panggilan Jiwa
Berada pada posisi sebagai generasi Sandwich seharusnya tidak dipandang, diterima, dan diamalkan sebagai suatu beban tetapi suatu panggilan hati. Dikatakan demikian karena pada satu sisi, generasi sandwich berada pada posisi sebagai seorang anak yang harus mengabdi kepada kedua orangtua dan pada sisi lain, ia harus tampil dan bertindak sebagai orangtua dengan segala bentuk tanggung jawabnya.
Pada posisi sebagai seorang anak, generasi sandwich harus dengan sungguh menyadari bahwa ia ada, hidup, berkembang, dan menjadi seperti saat sekarang karena orangtuanya.Â
Sedangkan pada posisi sebagai orangtua, generasi sandwich berhadapan dengan suatu panggilan untuk bertanggung jawab terhadap anak-anak yang telah dipercayakan Allah. Maka, generasi sandwich seharusnya bersyukur karena berada pada momen berahmat untuk berbuat baik. Tak boleh terlewatkan, apalagi disia-siakan.
Momen Mengabdi Kepada Orangtua
Kapan saat yang tepat bagi seorang anak untuk mengabdi kepada kedua orangtua yang telah melahirkan dan membesarkannya? Jawabannya jelas, yakni saat mereka sudah tua. Pada saat meraka telah berada dalam situasi batas sebagai manusia normal yang sudah tak berdaya dan tak lagi memiliki gairah, orangtua membutuhkan perhatian, dukungan, cinta, hidup, kehadiran, dan pemberian diri seorang anak.
Oleh karena itu, sebagai seorang anak, momen dimana kedua orangtua sudah lemah dan rapuh secara fisik karena termakan usia hidup, seharusnya dijadikan sebagai kesempatan untuk memberi dan mengabdikan diri kepada mereka sebagai bentuk rasa syukur yang tak terhingga. Jangan sampai mereka meneteskan air mata karena kesepian, ditinggalkan, tersingkir, terbuang, dan tidak menemukan sandaran hidup.Â
Maka, sebaiknya dipikirkan secara reflektif, sungguh, dan mendalam, anak-anak yang menelantarkan orangtua diusia senja atau mempercayakan perhatian dan perawatan mereka kepada pribadi lain. Jangan sampai, generasi sandwich dicap sebagai generasi yang tak tahu balas budi oleh orang lain.
Saat Menunaikan Tanggung Jawab Kepada Anak
Sebagai orangtua, generasi sandwich diberi tanggung jawab dan kepercayaan dari Allah dalam rupa manusia-manusia baru (anak-anak), untuk merawat, membesarkan, dan mendidik mereka. Ini merupakan suatu panggilan hidup yang luhur dan mulia di mata Allah.Â
Mereka hadir, ada, dan hidup sebagai buah cinta kasih maka, anak-anak harus mendapatkan dan merasakan cinta kasih yang layak dan pantas pula. Amat besarlah konsekwensi yang harus diterima sebagai orangtua, jikalau sampai terjadi bahwa pemberian Allah yang indah dan buah cinta kasih yang suci itu terlantarkan.
Keberadaan hidup anak-anak yang dimiliki oleh generasi sandwich bukan atas kehendak orang lain tetapi kehendak sendiri karena dorongan kasih bukan nafsu belaka. Maka, sebagai bentuk tanggung jawab di hadapan Allah dan sesama, generasi sandwich harus menerima tugas itu sebagai suatu panggilan hidup bukan beban. Salah satu janji kebahagiaan sebagai suami-isteri dari Allah akan terwujud jikalau tugas merawat, membesarkan, dan mendidik anak-anak diterima dan ditunaikan dengan baik dan benar seturut dengan tujuan dan maksud Allah itu sendiri.Â
SALAM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H