Maka, suatu waktu ketika seorang anak berhadapan lagi dengan kesulitan yang sama, ia tak akan bertanya lagi, tetapi dengan sendirinya akan berpikir dan melakukan sebagaimana yang pernah ditunjukkan oleh orangtua atau guru  untuk menemukan jawaban atas pertanyaannya.
2. Jangan Melarang
Baik di rumah, sekolah, maupun di sekitar lingkungan masyarakat, seorang anak akan berhadapan dengan banyak hal yang akan mendatangkan akibat baik atau buruk bagi dirinya sendiri. Sebagai pribadi-pribadi yang telah berpengalaman dengan hal-hal itu, kita hanya perlu mengingatkan dan terus mengingatkan bahwa kalau itu berbahaya, itu tidak baik, atau kalau yang ini dapat menimbulkan masalah, dan lain sebagainya.
Maka, suatu waktu seorang anak yang telah mendengar peringatan bahwa  memegang api itu dapat membakar tetapi dia tetap memegangnya juga dan terbakar, dengan sendirinya dia akan mengambil kesimpulan bahwa lain kali, saya tidak akan memegang api lagi. Terbakar itu sakit sekali rasanya. Hal yang sama berlaku untuk peringatan-peringatan yang lain.Â
Semoga dengan melakukan kedua hal di atas, anak-anak dapat mengisi tabung panah mereka sampai penuh. Sehingga mereka mampu mengalahkan sendiri musuh-musuh dalam hidup karena kita tidak membunuh mereka untuk berpikir sejak awal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H