Untuk mengantisipasi kerusakan dan kehilangan (pencurian atau perampokan) persediaan bahan-bahan makanan seperti: jagung, padi, umbi-umbian, dan lain-lain, masyarakat Dawan senantiasa menyimpannya di bagian atas dalam sebuah Lopo. Bahan makanan yang tersimpan di sana, amatlah berharga. Ini menyangkut hidup dan mati sebuah keluarga.Â
Cuaca yang panas, tanah yang gersang, dan curah hujan yang sedikit, memaksa masyarakat untuk mengusahakan serta menyediakan makanan yang sebanyak-banyaknya dimusim hujan agar tidak mengalami kelaparan di musim kemarau.
2. Tempat Penyimpanan Barang-barang Berharga atau Benda-benda Antik (bagian atas).
Jika diamati dengan baik maka, akan ditemukan dalam  sebuah Lopo masyarakat Dawan barang-barang berharga yang memiliki nilai sejarah tinggi. Barang-barang tersebut ada kaitannya dengan adat istiadat atau tradisi dan sejarah panjang penjajahan zaman dahulu kala.Â
Ada tempayan atau guci, piring atau sendok dengan ukuran dan motif yang indah, gelang, cincin, kelewang (parang panjang), tombak, pakaian adat, uang perak, dan lain sebagainya.
Tidak semua orang dapat menyentuh apalagi mengambil dan memiliki barang-barang berharga tersebut. Ada konsekwensi besar yang harus ditanggung seperti, sakit atau tertimpa bencana lain, baik bagi yang menyentuh atau mengambilnya maupun bagi seluruh anggota keluarga.
Di sekeliling pinggir bagian dalam sebuah Lopo juga akan ditemukan pajangan tanduk-tanduk kerbau atau sapi dalam beragam ukuran (pada umunya yang berukuran besar dan lebar).Â
Hal ini mau menunjukkan keberadaan hidup keluarga yang bersangkutan (kekayaan) dan bahwa masyarakat Dawan, sudah sejak lama cukup akrab dengan binatang piaraan yang satu ini. Dalam pesta-pesta adat atau pesta-pesta keluarga, baik suka maupun duka, kerbau atau sapi selalu menjadi bahan kurban.
3. Tempat Berkumpul dan Bermusyawarah (bagian bawah).
Dengan atap alang-alang yang cukup tebal dan bagian bawah Lopo yang tak berdinding, tentu tidaklah mustahil kalau kemudian suasana di bagian bawah dalam Lopo menjadi sejuk dan nyaman.Â
Bagi masyarakat Dawan yang akrab dengan suasana iklim yang panas, tentu tempat ini dijadikan sebagai sarana yang sempurna untuk berkumpul, bersantai, dan bermusyawarah.