Mohon tunggu...
MEX MALAOF
MEX MALAOF Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Tuhan Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Perceraian di Tengah Wabah Covid-19

27 Agustus 2020   22:45 Diperbarui: 28 Agustus 2020   08:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak Covid-19

Kita semua tahu bahwa seluruh umat manusia saat ini, tengah diserang dan dibuat tak berdaya oleh suatu virus yang amat membahayakan bernama Covid-19. Dampak  serangan itu sungguh luar biasa. Terkena bidikan penyakit ini atau luput sekalipun, seluruh umat manusia tetaplah merasakan akibatnya. 

Bagi yang luput dan biasanya wara-wiri ke sana kemari untuk beraktifitas, harus tinggal di rumah, diam, dan duduk manis bersama dengan anggota keluarga yang lain. Awal mulanya mungkin saja enak, tapi lama kelamaan, semua jadi linglung, bingung, galau, kacau, dan tak tahu harus berbuat apa. 

Maka, banyak dari antara kita yang kemudian menjerit, memberontak, dan melakukan protes karena mengalami berbagai macam tekanan terutama masalah ekonomi. 

Tidak ada seorangpun yang dapat memprediksi dengan pasti kapan virus ini dapat dikalahkan. Berbagai macam elemen masyarakat manusia sudah berusaha untuk menciptakan vaksin-vaksin, tetapi apakah beragam vaksin yang tercipta itu akan dapat menyerang balik virus covid-19 dan memberikan kemenangan kepada pihak manusia atau tidak, semuanya masih suram, buram, dan gelap. 

Maka, menarik dan mungkin juga menjengkelkan, untuk kita menunggu dan menyaksikan efek negatif apalagi yang akan ditimbulkan oleh wabah ini bagi kita.

Fenomena Perceraian

Secara umum, dampak negatif awal yang disebabkan oleh virus yang sampai dengan saat ini masih terus diperdebatkan asal usulnya adalah masalah kesehatan dan ekonomi. Tidak hanya nyawa manusia yang melayang tetapi mereka yang masih hiduppun dihimpit oleh persoalan makan dan minum. 

Terbaru adalah sebuah televisi swasta tanah air memberitakan bahwa sejak awal Juli 2020, angka perceraian di salah satu kota di Indonesia yakni Jawa Barat semakin meningkat dan itu diperkirakan terjadi karena faktor ekonomi. 

Sumber yang sama membeberkan bahwa hingga saat ini, masih terdapat antrian panjang pasangan-pasangan lain dengan maksud yang sama. Menjadi pertanyaan adalah apakah cerai menjadi jalan terbaik untuk keluar dari persoalan yang saat ini melanda seanteru manusia di muka bumi ini?

Apa yang terjadi di daerah Jawa Barat, jangan-jangan terjadi juga di daerah atau kota-kota lain di Indonesia, hanya saja mungkin tidak terliput oleh media masa. Kalau memang situasi itu benar-benar terjadi maka, kita bangsa manusia sungguh kalah dalam banyak hal serta benar-benar tak berdaya dan kehabisan akal sehat dalam memerangi virus ini.

Tak Perlu Terjadi

Serangan Covid-19 yang melumpuhkan ekonomi dunia termasuk Indonesia dan berbuntut pada adanya perceraian di antara pasangan suami-isteri, seharusnya tak perlu terjadi. 

Justru di tengah-tengah persoalan yang ada sekarang ini, seluruh anggota keluarga terutama suami istri harus bekerja sama, memutar otak, dan membina komunikasi yang baik untuk membuktikan janji sehidup semati yang pernah diikrarkan pada awal mula perkawinan mereka.

Terjadinya perceraian menunjukkan bahwa pasangan suami-isteri hanya setia dalam situasi suka tetapi ingkar dalam  peristiwa duka. Kiranya apa yang dialami oleh keluarga-keluarga yang sudah terlanjur bercerai, menjadi pelajaran berharga bagi keluarga-keluarga lain di Indonesia, guna memurnihkan dan menjernihkan pikiran untuk terus bertahan walaupun harus menanggung berbagai macam tantangan.

Pihak Terkait Harus Bertindak

Apa yang terjadi di Jawa Barat, harus direspon dengan cepat, benar, dan tepat sebelum menyebarluas dan menjangkiti pasangan-pasangan lain. Selain penyadaran dari pihak pemerintah dan para tokoh agama, perlu juga untuk mencari jalan keluar agar kebutuhan dasar masyarakat Indonesia tetap terpenuhi dan terjamin. 

Pemerintah Indonesia dan mereka yang bertugas untuk memelihara jiwa-jiwa, harus berani membuat terobosan atau melakukan temuan cerdas untuk mengatasi hal ini, apapun resikonya.

Sambil menanti tindakan atau respon dari pihak-pihak terkait, keluarga-keluarga Indonesia juga harus melakukan usaha nyata untuk menyelamatkan diri. Apa yang dapat diusahan guna mencukupi diri dalam situasi saat ini, tetaplah dilakukan dan itu jauh lebih terpuji ketimbang terus mengharapkan uluran tangan dari pihak atau orang lain. 

Keadaan hidup kita saat ini akan menjadi lebih baik atau bertambah buruk bukan ditentukan oleh orang lain atau situasi tetapi diri kita sendiri. Tetaplah sadar dan sehat dalam segala segi kehidupan agar tidak semakin terpojok dan terpuruk dalam menghadapi serangan Covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun