Mohon tunggu...
Maximo Tyver Sulaiman
Maximo Tyver Sulaiman Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya seorang pelajar dari SMA Kolese Kanisius

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apakah TV Masih Relevan?

22 November 2024   00:01 Diperbarui: 22 November 2024   03:39 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tembok Televisi (Pngtree)

Di era digital yang semakin maju, pertanyaan mengenai relevansi televisi (TV) menjadi topik hangat yang sering diperbincangkan. Munculnya berbagai platform streaming dan konten digital telah mengubah cara masyarakat mengkonsumsi informasi dan hiburan. 

Namun, meskipun tantangan ini cukup besar, TV tetap memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari banyak orang. Artikel ini akan membahas berbagai aspek yang menunjukkan bahwa TV masih relevan, serta tantangan yang dihadapinya.

1. Jangkauan dan Aksesibilitas Televisi

Televisi memiliki jangkauan yang luas. Data dari Nielsen menunjukkan bahwa penetrasi TV di Indonesia mencapai 86% pada akhir 2020, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penetrasi internet yang hanya 65% pada waktu yang sama[1]. Hal ini menunjukkan bahwa TV masih menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil yang mungkin belum sepenuhnya terjangkau oleh internet.

Selain itu, TV menawarkan aksesibilitas yang lebih mudah dibandingkan platform digital. Masyarakat dapat menikmati tayangan tanpa memerlukan koneksi internet atau perangkat canggih lainnya. Dengan hanya menggunakan antena dan perangkat TV, mereka dapat menikmati berbagai program tanpa biaya tambahan, menjadikan TV sebagai media yang inklusif bagi semua kalangan.

2. Dampak Emosional dan Keterikatan Audiens

Salah satu kekuatan utama televisi adalah kemampuannya untuk membangkitkan emosi dan menciptakan keterikatan dengan penonton. Tayangan-tayangan berkualitas seperti drama, berita, dan acara hiburan dapat menyentuh kehidupan penonton secara mendalam. Selain itu, pengalaman menonton bersama keluarga di depan layar TV menciptakan momen sosial yang tidak bisa digantikan oleh pengalaman menonton individual di platform digital[2].

Televisi juga mampu membangun hubungan emosional antara merek dan konsumen melalui iklan yang efektif. Iklan televisi sering kali dirancang untuk menciptakan dampak emosional yang kuat, sehingga penonton merasa terhubung dengan produk atau layanan yang ditawarkan.

 3. Adaptasi terhadap Perubahan Teknologi

Meskipun menghadapi tantangan dari platform digital, banyak stasiun televisi telah berupaya untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Mereka mulai mengintegrasikan media sosial ke dalam strategi penyiaran mereka dan menyediakan layanan streaming online untuk program-program mereka[3]. Dengan cara ini, televisi tidak hanya bersaing tetapi juga berkolaborasi dengan teknologi baru untuk tetap relevan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun