Mohon tunggu...
Maximillian Eduardo
Maximillian Eduardo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya main ff + lagu Taylor 😘😱

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tragedi Properti

31 Januari 2024   11:47 Diperbarui: 31 Januari 2024   11:54 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari dikelas ada guru masuk yang bernama bapak Sutris.Bapak memberitahukan bahwa ada informasi kalau kelas 10 SMA BINTANG LAUT 2 Yogyakarta akan ada projek yaitu pentas seni dengan konsep kebudayaan pulau pulau di Indonesia.

Kami pun sangat antusias dengan projek yang diberitahu oleh bapak Sutris,dan pada hari itu juga kami kelas 10 X membentuk peran peran yang terdiri dari murid kelas 10 X. Peran peran yang kami bentuk adalah Ciko sebagai sutradara,Natha sebagai Ketua,Maki jadi tata letak panggung,Deka,Noka,Griya,Jesi,Rissa sebagai perlengkapan pentas,dan Resta sebagai stage manager.

Besoknya Ciko mengusulkan bahwa mulai pembuatan properti pentas seni.

“Temen temen yuk buat properti pentas kita dirumah Resta” kata Ciko

Deka,Noka,Griya,Jesi,Rissa,Stella,Maki dan teman teman lainya menyetujui bahwa mulai besok mengerjakan properti disekolah.

Saat pengerjaan properti disekolah.Ciko mengusulkan bahwa untuk tambahan waktu pembuatam properti bosa dikerjakan dirumah Resta.

Yang lain pun setuju dan besoknya saat hari libur dan ternyata yang dateng hanya sedikit hanya Deka,Noka,Griya,Jesi,Rissa,Stella,Ciko,

Maki. Kami kaget karena yang dateng hanya beberapa orang orang dan bisa dihitung jari. Padahal kami mencari rumah temen kita yang muat untuk semua murid kelas 10 X. Ciko pun merasa bahwa teman teman yang lain membuat alasan untuk tidak bisa ikut dikarenakan perbedaan bercandaan dan gaya pertemanan.

Besoknya Ciko dan Natha membahas permasalahan tersebut dikelas bahwa kemaren Ciko dan Natha kecewa karena sudah di harapkan banyak yang datang tapi yang datang hanya itu itu saja.

 “ kemaren kita kecewa kenapa yang datang hanya itu itu saja” kata Natha

Ciko pun menyadari bahwa adanya kejanggalan terhadap pembuatan properti kemaren dan Ciko akhirnya membuka omongan dikelas bahwa Ciko menyadari adanya perbedaan dan pengelompokan (Circle) dalam kelas 10 X. Ciko pun bertanya kepada teman teman di depan kelas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun