Mohon tunggu...
Maximilliana Alfriestantya
Maximilliana Alfriestantya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UPN "Veteran" Yogyakarta

Saya Maximilliana Alfriestantya Herlian Putri merupakan mahasiswi aktif jurusan Ilmu Hubungan Internasional, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari UPN "Veteran" Yogyakarta. Memiliki minat menulis artikel dalam pada cakupan hubungan internasional, politik, sosial dan dan pemerintahan. #upnyk2023, #hiasteng2023 #kampusiana2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Strategi Budaya Indonesia Dapat Mendunia Melalui Gastrodiplomasi

1 Juni 2024   14:37 Diperbarui: 1 Juni 2024   14:41 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi Budaya Indonesia Dapat Mendunia Melalui Gastrodiplomasi Dengan Memenangkan Hati, Pikiran serta Perut Masyarakat Dunia

Dalam mempengaruhi keputusan dan perilaku suatu aktor tertentu, dilakukan melalui dialog dan negosiasi bahkan cara kerjasama di berbagai bidang, bila dilakukan di era saat ini bukanlah menjadi sesuatu yang dapat menarik minat dari aktor lain dalam memahami dan mengimplementasikan kebijakan atau keputusan yang diambil oleh kedua belah pihak berdialog. 

Kreativitas dan pemenuhan akan kebutuhan yang diinginkan oleh aktor tertentu nyatanya lebih manjur pelaksanaannya dibandingkan dengan cara tradisional tersebut. Untuk itulah dalam politik luar negeri suatu negara, diplomasi kontemporer menjadi best alternative dalam mempromosikan kelebihan dari negaranya yang dapat 'dijual' dan dikenal lebih oleh masyarakat dunia. 

Melalui tarian daerah, atribut tradisional negara, bahasa, kebiasaan dari adat tertentu bahkan pariwisata dapat menjadi media promosi negara memperkenalkan kebudayaan dan keanekaragaman tersebut di mata dunia.

Diplomasi kontemporer penting untuk dapat diterapkan karena perannya yang dapat memberikan perspektif dan asumsi positif disaat diplomasi cara tradisional gagal dalam menarik minat negara lain dalam mengenali dan bekerja sama lebih lanjut dengan negara kita.

Diplomasi sendiri memiliki prinsipnya akan how to win the heart and mind of the people. Wajar bila seni menjadi media paling menarik karena tampaknya yang sangat eye catching memberikan kesempatan lebih bagi masyarakat asing menilik lebih jauh akan budaya yang kita miliki saat ini.

Bagi Indonesia sendiri, promosi akan satwa langka seperti komodo, pariwisata seperti Bali dan Labuan Bajo, atribut tradisional seperti kebaya dan ulos serta tarian daerah seperti tari kecak dan tari saman sering ditunjukkan dalam forum internasional yang diselenggarakan baik di luar maupun di dalam negeri dalam rangka pengenalan budaya dan indahnya keanekaragaman tersebut untuk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat global.

Namun apa jadinya bila diplomasi kontemporer memanfaatkan media yang paling dibutuhkan manusia yaitu makanan dalam pengenalan budaya dan daya tarik asing pada Indonesia.

Gastrodiplomasi merupakan salah satu dari upaya diplomasi publik negara yang cakupannya lebih luas untuk dapat mengkomunikasikan budaya melalui kuliner kepada masyarakat asing dengan cara yang lebih menyebar dalam mempengaruhi khalayak yang lebih luas pula daripada melalui cara yang elit tingkat tinggi seperti negosiasi dan kerjasama dalam pakta.

Gastrodiplomasi perannya penting karena media makanan yang dimanfaatkan lebih dapat menyentuh secara langsung ke semua elemen masyarakat dalam suatu tempat. Makanan secara tidak langsung menyajikan dan mewakili bagaimana sejarah, tradisi dan budaya dari suatu masyarakat tertentu dapat diterima lebih mudah oleh masyarakat lain. Hal ini karena nation branding suatu negara dapat dirasakan secara nyata melalui sentuhan dan rasa dari makanan asal negara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun