Mohon tunggu...
Maximilian Marco Setjadi_27
Maximilian Marco Setjadi_27 Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

saya suka olahraga dan game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keindahan Dunia di Depan Mata

22 November 2024   10:07 Diperbarui: 22 November 2024   10:12 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bawah langit biru nan luas, Merasakan keajaiban ciptaan Tuhan yang agung.
Dalam lautan perbedaan keyakinan, Terhampar kisah moderasi beragama yang sungguh indah.
Saling menghormati dalam keragaman, Seiring waktu, terciptalah damai yang abadi. Bunga-bunga toleransi mekar di taman kehidupan, Berakar dalam hati setiap insan.
Mengembara dalam jalan kebijaksanaan, Menerangi gelapnya ketidaktahuan. Merasa kehadiran Tuhan dalam setiap doa, Menyatukan hati yang penuh kasih.
Tiada benteng yang memisahkan, Hanya jembatan persaudaraan yang menghubungkan.
Menghapus batas-batas pemisah, Membangun harmoni dalam keberagaman.
Mengelilingi kita, warna-warna
keberagaman, Seperti pelangi yang indah dalam langit. Setiap warna adalah anugerah-Nya, Menyatu dalam irama moderasi yang mengalun syahdu.
Berkibarlah bendera cinta dan perdamaian, Di bawah langit moderasi beragama yang abadi.
Bersatu sebagai satu umat kemanusiaan, Mengukir sejarah kebersamaan yang tak terlupakan.
Selagai saurara seimandi, eingahbsami,
yang subur. Bersama-sama kita melangkah, Menuju masa depan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan. (Moderasi Beragama, Ashar)

Keberagaman Agama

Agama, adalah kepercayaan yang dipeluk oleh masing-masing orang dan dijadikan sebagai pedoman hidup. Agama di Indonesia sangatlah bermacam-macam, mulai dari Katolik, Islam, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dalam sensus resmi yang dilirik oleh Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, penduduk Indonesia berjumlah 273,32 juta jiwa dengan 86,93% beragama Islam, 10,55% Kristen (7,47% Kristen Protestan, 3,08% Kristen Katolik), 1,71% Hindu, 0,74% Buddha, 0,05% Konghucu, dan 0,03% agama lainnya. Oleh karena itu, keberagaman agama merupakan suatu hal yang indah dan merupakan kekuatan bagi kita masyarakat Indonesia.

Kolese Kanisius merupakan sekolah katolik, tetapi Kolese Kanisius sangat menjunjung tinggi toleransi umat antar agama. Hal ini menyebabkan adanya kegiatan ekskursi, dimana para siswa Kolese Kanisius dikirim untuk pergi dan berdinamika di pondok pesantren selama 3 hari. Tujuan dari kegiatan ekskursi ini adalah kami para siswa Kolese Kanisius semakin bisa menghidupi nilai toleransi antar agama. Tujuan lain dari kegiatan ini adalah untuk membuka wawasan para siswa Kolese Kanisius tentang bagaimana kehidupan di pesantren/kehidupan dan budaya lain yang sebelumnya tidak pernah kami ketahui. Siswa Kolese Kanisius cukup bersyukur, dimana Kolese Kanisius memiliki kegiatan antar agama seperti ekskursi ini, karena tidak semua sekolah memiliki acara keagamaan seperti ini.

Kegiatan Ekskursi

Pada hari Rabu 30 September 2024, siswa Kolese Kanisius dikirim ke beberapa pondok pesantren di daerah Jawa Barat. Mulai dari Serang, hingga ada yang berlokasi di Tasikmalaya. Kebetulan saya mendapat pondok pesantren yang terjauh dari Jakarta yaitu Pondok Pesantren Al-Furqon yang terletak di Tasikmalaya. Sebelum berangkat, perasaan kami cukup bercampur aduk antara senang dan sedih. Senangnya adalah karena kami akan segera menjalani hal yang baru yaitu tinggal di pesantren selama 3 hari, dan hal yang sedihnya adalah kami akan berpisah dengan orang tua serta HP selama 3 hari.

Kami berangkat ke pesantren Al-Furqon di Tasikmalaya pada pagi hari menggunakan bis. Sesampainya disana pada siang hari, kami disambut dengan cukup ramah oleh para santri dan ustadz. Kami dijamah dengan makan siang ayam opor serta tempe. Pada hari pertama kami diajak berkenalan terlebih dahulu dengan para santri. Namun, setelah itu kami langsung cukup akrab dan diajak bermain bola bersama. Saya sendiri pun langsung memiliki teman yang cukup baik. Lalu pada malam harinya kami diajak berkumpul bersama untuk melakukan dialog agama, dimana kami saling bertukar pikiran tentang kehidupan di agama Katolik dan Muslim, serta kehidupan di SMA pada umumnya dan di pondok pesantren.

Keesokan harinya, kami pun menjadi semakin akrab dan kami bersenang - senang bersama berendam air panas di objek wisata gunung galunggung. Disana kami bercanda tawa, sekaligus saling membagikan ilmu kepada satu sama lain. Hari pun berlangsung cukup cepat, dan tidak terasa ini sudah malam terakhir kami di Pondok Pesantren Al-Furqon ini. Jujur waktu berlalu sangat cepat saat itu, dan tibalah saatnya perpisahan. Ketika berpisah kami cukup sedih karena baru kemarin saling mengenal lebih dekat, tetapi sudah saatnya berpisah kembali. Kami pun saling bertukar instagram agar tetap bisa saling berkomunikasi.

Pentingnya Toleransi

Secara keseluruhan, menurut saya kegiatan ini merupakan acara yang berkesan dan sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat kalangan muda. Banyak wawasan bisa didapat dari kegiatan ekskursi ini, mulai dari wawasan tentang agama Islam, dan kehidupan di pondok pesantren. Banyak juga hal yang tidak pernah dibayangkan terjadi di kehidupan kita, ternyata nyata dalam kehidupan di pondok pesantren. Dari kegiatan ini, toleransi antar umat beragama semakin terlihat jelas dan bisa dilihat sebagai sebuah keindahan.

Dari kegiatan ekskursi ini, terlihat jelas banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kegiatan ekskursi ini. Mulai dari menghargai dan bersyukur atas kehidupan yang kita jalani sekarang, karena tidak semua orang seberuntung kita. Membuka pikiran dan wawasan lebih luas, mengetahui bahwa banyak budaya lain yang bisa kita pelajari. Belajar untuk tidak memandang perbedaan, semua manusia adalah sama dan memiliki keunikan masing - masing. Dengan memiliki pandangan yang setara terhadap seluruh umat manusia, sama saja sudah menggambarkan toleransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun