Mohon tunggu...
Mawani Gultom
Mawani Gultom Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk berbagi dan menginspirasi

Mulailah dari hal kecil.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stay Strong, Meski Terjadi di Tengah Pandemi Corona!

29 Maret 2020   14:22 Diperbarui: 29 Maret 2020   14:54 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pixabay.com

Kamu pasti tidak asing dengan kalimat "jika ada pertemuan maka akan ada perpisahan"

Tiap perpisahan akan selalu melahirkan kesedihan dan menyisakan kenangan. Semua kisah yang telah tercipta akan menjadi cerita dan tinggal kenangan. 

Perpisahan memang sangat menyedihkan. Ada rasa berat dan sesak di dada. Apalagi jikalau perpisahan terjadi karena sebuah keterpaksaan. Perpisahan terjadi karena bukan keinginan kita. Kendati demikian, meski suatu perpisahan terjadi sekalipun karena keinginan kita, ia juga pasti meninggalkan kesedihan di sana. 

Semuanya akan menjadi cerita. Suatu saat kita akan berbincang satu sama lain dengan hiasan kata 'dulu'. Menceritakan kisah yang pernah kita ciptakan. 

Tetapi perpisahan tidak melulu tentang kesedihan (ini merupakan upaya menghibur diri).  Perpisahan merupakan salah satu cara untuk mempertemukan kita dengan orang-orang baru yang akan menambah sahabat, dan pengalaman yang baru di wadah yang baru. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk mulai menciptakan kisah baru dalam hidup kita. Bukan berarti kita melupakan mereka yang telah kita tinggalkan, tetapi kita juga tetap bisa menjaga relasi dengan mereka meski kita tengah membangun relasi dengan orang yang baru.

Izinkan aku membagi sedikit kisahku,

Tahun lalu, aku memutuskan resign dari tempat kerjaku Tempat yang memberikan aku banyak hal. Pelajaran dan pengalaman aku dapatkan. Tuntutan pekerjaan memang membuat lelah, namun kerja sama dengan rekan-rekan membuat aku semakin semangat dan menjadi lebih baik. 

Aku merasa sangat nyaman. Aku juga mendapatkan teman-teman yang luar biasa. Yang bersedia memberikan dukungan. Dalam hubungan pertemanan, kesalahpahaman pasti ada, namun dengan pengertian semua pasti terselesaikan. Dan semuanya menciptakan kisah yang nantinya akan menjadi cerita untuk dikenang dan dibagikan.

Sekarang aku sudah berada di wadah yang baru. Bertemu dengan orang-orang yang baru. Namun, aku masih menjalin komunikasi dengan teman-teman di tempat yang dulu. Kami masih sering komunikasi, berbagi kisah sekarang dan mengenang masa lalu. Meski dengan teknik yang berbeda sekarang.

Apakah aku sedih?

Itu pasti. Aku akan berpisah dengan orang baik yang selama ini ada di sampingku. Berpisah dengan mereka yang sudah aku kenal baik dan bersiap untuk mulai mengenal dengan baik orang-orang baik yang akan aku temui di wadah yang baru. Bukan hal yang mudah. Namun demi suatu pengalaman dan pencapaian kita harusnya siap.

Kita tidak bisa menahan rasa sedih ini. Namun, kita harus siap menerima kenyataan bahwa tidak selamanya kita akan bersama dengan mereka yang telah mengambil tempat dalam hidup kita. Kita yang akan meninggalkan, atau mereka, tetap saja kita harus siap.

This is for you. 

Untukmu yang sedang dilanda kesedihan karena harus berpisah dengan rekan kerja yang kau kasihi selama ini. Yang sangat aku sayangkan adalah pemutusan hubungan kerja ini harus kau terima di tengah situasi negeri seperti sekarang ini. Saat semua berjuang melawan ketakutan yang mengancam jiwa, kini kau juga harus berjuang untuk menemukan tempat berlindung demi keselamatan jiwa. 

Menurutku, sangat kurang tepat kebijakan ini dilakukan saat ini. Saat semua sedang berjuang memperlihatkan rasa kemanusiaan, orang-orang itu malah tampak tidak seperti manusia. Sampai hatinya membuat keputusan seperti itu di saat keadaan sedang kacau seperti sekarang ini. Saat semua memberi solusi, mereka malah mempersulit.

Jika harus kehilangan sesuatu karena kebenaran, jangan pernah menyesalinya. Sesungguhnya kebenaran memiliki skor paling tinggi meski jarang sekali di junjung tinggi. Bahkan Alkitab mengatakan bahwa tidak mudah bagi seseorang mau mati untuk orang yang benar. Tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. 

Perpisahan mendadak karena kebenaran ini memang memukul batinmu sangat keras. Sekali lagi, apalagi ini terjadi dalam kondisi negeri sedang darurat seperti ini. Ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima-walau sangat sulit. Berharap mereka sedikit bijak dalam membuat keputusan. Namun apa daya kau harus mengalami perpisahan ini di tengah pandemi corona yang membahayakan ini.

Badai pasti berlalu.

Perpisahan ini membuat hatimu hancur, galau tak menentu. Tapi hari ini adalah waktumu. Datanglah kepada penciptamu. Ia akan membelamu. Ia akan melindungi dan menjagamu. Burung di udara Dia beri makan, rumput di padang di hiasiNya, apalagi kamu? Yang dicipta sesuai gambaranNya. Tidakkah Ia juga akan memeliharamu? 

Perpisahan ini membuatmu sedih. Namun, setelah ini, aku percaya kau akan menjadi lebih kuat. Tuhan akan membuka pintu untuk tempatmu berteduh, dan kau akan segera bertemu dengan kerabat baru, yang mengasihimu. 

Masih sedih?

Kumohon janganlah. Kau akan segera bertemu dengan seseorang yang menjadi perpanjangan tangan Tuhan setelah ini. Hapus air matamu, sekarang lapangkan dadamu dan bersiaplah menerima kebaikan baru. Kami mengasihimu.

Stay strong!!

Mawvitasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun