Mohon tunggu...
Mawin Asif
Mawin Asif Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis apa yang terlintas, apa saja. Baik yang sepintas lewati nurani maupun membentuk lintasan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengenal Penyair Tanah Air di Lagu Jason Ranti

5 April 2023   21:26 Diperbarui: 5 April 2023   21:33 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagu pertama,
yang digubah oleh Jason Ranti ialah "Lagunya Begini Nadanya Begitu". Waw menurut saya itu lagu terlembut ketiga miliknya setelah lagu koko woyo dan takdir memanggil. Secara gamblang sebagian liriknya ditujukan kepada penyair Indonesia bernama Sapardi Djoko Damono. Kecintaan, ketakjuban, doa-doa yang tak seragam, diwakilkan oleh jeje untuk berterima kasih kepada beliau dari kiprah dan kontribusiya terhadap sastra di Indonesia.

"Oh pak sapardi ku hanya ingin ngopi dengan sederhana di bulan juni dengan murid cantikmu di UI"

Walaupun lagu ini secara ekplisit untuk pak sapardi, di lirik terakhir jeje menyelipkan nama satu penyair lagi angkatan '66 bernama Taufik Ismail. Beliau seorang penyair yang karya-karyanya sempat mewarnai sastra Indonesia. Sebagian karya beliau dipadukan dengan sentuhan spiritual, dengan begitu berdakwah sembari bersastra. Apalagi di zaman orba suasana genting dan keyakinan terkesan dikesampingkan.

Diketahui runtuhnya orde lama juga pada tahun 1965, sehingga menjadikan pembaharuan dalam periode sastra Indnesia. adalah angkatan '66 seperti lahir ditengah situasi polemik politik waktu itu. H.B. Jassin mengungkapkan, "Secara politis angkatan '66 telahir dari pergolakan politik. 

Kelahiran angkatan ini adalah peristiwa politik. Meski demikian, angkatan ini tetap memiliki nilai kesusastraan. Ciri dari karya angkatan ini adalah anti tirani, anti kezaliman, menegakkan kebenaran dan keadilan (Jassin 1968). Sumber : Geanalogi Sastra : Kapitalisme, Islam Dan Sastra Perlawanan, Okky Madasari.

"Belakangan ku ingin jadi penyair, karang senjata lawan taufik ismail. Bolak-balik seven eleven kutulis syair, sebab kurasa disana sangat spirituil"

Jason ranti pandai untuk masalah menghafal puisi, lagu-lagunya adalah puisi. Puisinya kerap ditulis di buku yang biasanya dibuat untuk keperluan keuangan, ciri khas tersebut saya liat sama dengan pak Sapardi Djoko Damono untuk media tulis yg digunakan. Beberapa lembar puisi di buku tersebut kemudian ia hafal, dicampur doa, intisari lalu dilagukan olehnya. Waw amajing.

Sedangkan untuk lagu kedua, nama penyair yang disebut jeje ini begitu terselip, jika tak teliti tentu banyak pendengar musiknya yang tak menyadari. Pada lagu berjudul "Sekilas Info" yang buktinya malah merangkum info-info yang tak sekilas. Bahkan relevan sepanjang zaman, seperti contohnya pada lirik;

"Britney Spears dan Pevita Pearce
Lari lebih kencang dari Nazaruddin
Oh panggilin Hotman Paris
Karena ternyata oh the police
Sudah sampai di depan gang
Di Sayyidan
Samping Apotik Kaliasin
Santa Monica Boulevard"

Kadang saya pun sampai kewalahan dengan nama-nama yang disebutkan oleh bang jeje. Sehingga sesekali saya browsing di mbah google, seperti info Britney Spears dan Pevita Pearce beberapa waktu lalu dikabarkan hilang yang membuat heboh jagad medsos.

Selanjutnya larinya Nazaruddin seorang tersangka suap kasus wisma atlet di Kemenpora, dari Indonesia, Singapura dan negara-negara lain sampai akhirnya berhasil tertangkap di Kolombia. Kemudian Hotman Paris salah satu pengacara di Indonesia yang ramai di beberapa kasus.

Lalu dilirik itu nama tempat di Jogja yaitu jembatan Sayyidan yang sempat di populerkan oleh grup band Shaggy Dog. Selanjutnya nama apotik yang ternyata faktanya adalah kepanjangan dari nama grup band rock asal Surabaya pada tahun 1970-an, AKA (Apotik Kaliasin). Sejarahnya Apotek itu adalah milik orang tua sang vokalis yakni Ucok Harahap dimana tempat tersebut yang biasa dibuat latihan band mereka.

Kira-kira lagu yang disebut bermakna mendalam itu salah satunya seperti punya bang jeje. Dia hanya sekedar menaruh benang merah sejarah, menyebutkan mulai dari nama orang yang prestisius atau baik maupun jahat, peristiwa dan tempat. Terkesan acak dan tak karuan, tapi ternyata setelah diteliti ulang lagu itu berisi pengetahuan yang mempunyai tingkat keintelektualan yang luas.

Balik lagi pada penyair yang disebutkan di lagu kedua ini. Jeje sangat halus dan tersembunyi dalam menyampaikan. Ibarat mencari udang dibalik batu, saat batu dibuka udangnya tidak ada dan ternyata udang nya adalah sipencari itu sendiri. Sangat gokil cara jeje menyampaikan pesan dalam lagu-lagunya.

"Kuambil gele sebatang,ucapkan puji Tuhan, kuhisap dalam-dalam dengan teman, rasanya melayang-layang.

Tik tik tik bunyi padi diatas genting, wanginya turun tidak terkira, cobalah teman, coba bayangkan, semua manusia makan semua

Potong bebek angsa masak di kuali campur kuah ganja rakyat senang sekali, serong ke kiri serong ke kanan la la la do re mi sy la do"

Sekilas itu hanya kumpulan lagu anak-anak yang diplesetkan. Ternyata oh ternyata itu puisi mbeling yang digubah oleh bang jeje. Lantas mana nama penyair di lagu itu ? Fantastis nama penyair itu terselip di antara tangga nada la la la do re mi sy la do. Ya benar Remy Sylado atau bernama asli Yapi Panda Abdiel Tambayong, adalah salah satu penggagas puisi mbeling di majalah Aktuil yang ia kelola.

Bicara tentang puisi mbeling, jenis puisi tersebut bisa menjadi pintu awal atau salah satu alternatif bagi masyarakat yang ingin menulis sastra. Karena dengan konsep seperti puisi Mbeling, dimana puisi yang cenderung mudah dan sederhana baik struktur maupun diksinya, dengan bumbu-bumbu satir yang cerdas. 

Demikian puisi tersebut dapat menjadi bagian dari tanggung jawab penyair terhadap realitas sekaligus membuka jalan bagi pemula seperti generasi sekarang untuk menjadi penulis. 

Dengan demikian salah satu pemikiran dari beliau ini dapat menjadi benang merah dari sumber inspirasi bagi masyarakat Indonesia yang hendak terjun di dunia literasi khususnya dalam bidang sastra.

Kurt Donald Cobain pernah berujar di mimbar bar ; "They laugh at me because i'm different. I laugh at them because they are all the same"

Sedangkan versi bang jeje, "Hey hidup hanya numpang ketawa, aku tertawa maka ku apa"

Oleh karenanya kita yang dianggap berbeda oleh khalayak status quo, mari kita ikut menertawai mereka yang sama. Dan juga biar jeje nggak ketawa sendiri. Piss bang. Barokah always.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun