Terakhir saya tanyakan kepada sahabat saya dari jauh sana, tepatnya dari daerah asal Papua. Ia sempat bingung memberi contoh, karena banyak pepatah yang teringat didalam otaknya. Sekian lama ia bercerita, saya mengingat satu pepatah yang artinya "Berbuatlah sesuatu yang terbaik terhadap sesama".Â
Sedangkan bahasa sananya lagi - lagi saya meminta tolong untuk menuliskannya, karena lebih sulit dari bahasa inggris saat dieja setelah mendengarnya, Apuni Inyamukut Werek Halok Yugunat Tosu.Â
Maksudnya, Apabila kita bertemu dengan orang yang tidak mampu secara ekonomi, orang yang sedang mengalami musibah, orang yang memiliki kekurangan fisik, orang yang berpakaian lusuh, dan semua orang di muka bumi ini, kita tidak boleh membeda - bedakan saat membantu. Karena ketika membantu dengan sepenuh hati dan ikhlas, akan ada balasan yang lebih besar dan kelak saat kita sedang menghadapi masalah akan dipermudah.
Eh sampek lupa pepatah dari daerah sendiri, satu saja yang menurut saya sangat dikenal oleh daerah kami bahkan lain provinsi. "Ojo dadi kacang seng lali kulite". Sangat membumi pepatah tersebut apalagi jika sudah di alih bahasa Indonesia "Jangan jadi kacang yang lupa akan kulitnya". Aku pun tersindir kala mengingat pepatah tersebut, posisi saya yang sedang merantau di lain daerah.Â
Membuat saya rindu pada tempat kelahiran asli saya dengan budayanya yang masih kental. Indonesia terdiri dari 714 suku terletak di 43 provinsi berpencar dalam 154 kota dan kabupaten. Tidak ada salahnya kamu meminta temanmu untuk bercerita tentang pepatah didaerahnya. Tapi jangan lupa sediakan kopi agar cerita yang disampaikan semakin panjang dan rinci.
Merawat pepatah daerah harus dilakukan agar tetap eksis dari tiap generasi. Banyak cara agar pepatah di seluruh Indonesia tetap utuh dan diketahui oleh masyarakat minimal di daerah masing - masing. Ada beberapa cara agar penerus generasi bangsa tidak melupakan pepatah daerah mereka sendiri apalagi berganti keyakinan pepatah ke negara lain.
Pertama, mendirikan komunitas atau organisasi yang berfokus pada perawatan dan pembelajaran kognitif tentang budaya, sejarah, dan pepatah daerah kita.
Kedua, menanam edukasi kepada anak terhadap pandangan tentang pepatah daerah, agar terlatih untuk ikut mempunyai rasa kepemilikan sejak dini.
Ketiga, membumikan pepatah daerah kita melewati media sosial. Dengan mengenalkan sejarah budaya dan pepatah asli daerah kita, agar seluruh khalayak menjadi mengerti jika di daerah kita memiliki pepatah dengan bahasa khas. Selain itu, media informasi tentang budaya, sejarah dan pepatah daerah kita, dapat menambah intelektual tiap masyarakat yang membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H